image : Illustration by google
Etika Bergaul Dapat Melatih Kecerdasan Sosial Anak
Jum'at, 03 Mei 2019 08:10 WIB | 2.742 Views
Disunting Oleh :
Kecerdasan sosial anak perlu dipupuk sebelum si Kecil memasuki taman bermain, lingkungan pertemanan yang lebih luas, dan sekolah formal. Funner's perlu mengajarkan si Kecil beberapa etika supaya ia dapat berbaur dengan lingkungannya yang baru. Ayo ketahui etika apa saja yang perlu Funner's ajarkan kepada si Kecil!
1. Tidak Berteriak Saat Berbicara kepada Orang Lain
Umumnya, anak-anak suka berbicara dengan suara lantang dan berteriak. Baik untuk memanggil temannya di seberang ruangan, saat bermain di luar, maupun ketika si Kecil sedang melakukan percakapan biasa. Untuk itu, Mum perlu menjelaskan kepada si Kecil bahwa kebiasaan berteriak tersebut tidak baik.
Jelaskan kepadanya bahwa suara dan teriakan yang keras dapat mengganggu pendengaran, serta membuat lawan bicara si Kecil merasa tidak nyaman mengobrol dengannya. Yakinkan si Kecil untuk mengubah kebiasaannya tersebut. Caranya, contohkan pada si Kecil bagaimana cara berbicara pada orang lain dengan lembut dan sopan.
2. Tidak Berlarian Saat Ingin Pergi ke Suatu Tempat
Si Kecil dan anak-anak seusianya biasanya senang berlari-larian. Tidak hanya di rumah, hal ini juga mereka lakukan di tempat umum, terutama ketika ingin menuju ke suatu tempat. Contohnya, mengunjungi restoran, ia berlari-lari dari pintu masuk ke tempat duduk.
Funner's dapat memberikan penjelasan kepada si Kecil bahwa kebiasaan tersebut kurang sopan, serta bisa membuat orang yang ada di sekitarnya tidak nyaman. Untuk memupuk kecerdasan sosial anak usia dini, ajarkan anak untuk selalu bersikap tenang dan tidak berlari saat hendak menuju ke suatu tempat. Katakan padanya bahwa dengan begitu orang akan menyukainya, karena si Kecil pandai menjaga ketenangan.
3. Belajar Menerapkan Tiga Kata Ajaib: Tolong, Maaf, dan Terima Kasih
Mulai sekarang, coba biasakan si Kecil menerapkan tiga kata ajaib, yaitu “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”. Jelaskan padanya bahwa kata “tolong” harus diucapkan ketika ia memerlukan bantuan dari orang lain. Sedangkan, kata “maaf” harus ia ucapkan ketika melakukan kesalahan atau hendak lewat di depan orang lain (sebagai ganti dari kata “permisi”). Sementara, “terima kasih” dapat diucapkan saat si Kecil menerima sesuatu dari orang lain. Dengan begini, si Kecil akan terbiasa sejak dini untuk mengucapkan kata-kata ajaib yang penuh sopan santun tersebut.
4. Senantiasa Menjaga Sikap Sopan Ketika Sedang Makan
Waktu makan adalah momen terbaik untuk berkumpul bersama keluarga. Di usianya kini, si Kecil memang sulit untuk duduk diam dalam waktu lama. Biasanya, baru 10 menit berlalu, ia sudah tidak betah kemudian berlarian ke sana kemari. Akan tetapi, ketika makan, Funners harus mengajarkan anak sopan santun, dengan membiasakan si Kecil tetap di meja makan.
Berikan pengertian pada si Kecil bahwa makan harus dilakukan sambil duduk. Di samping itu, ajarkan kepadanya bahwa ia tidak boleh membuang-buang makanan. Jika tidak suka dengan makanannya, ia bisa menaruhnya saja di bagian pinggir piring makannya.
5. Memberikan Salam dan Bersikap Sopan Saat Bertemu Orang Baru
Apakah Funner's pernah bertemu dengan anak-anak yang tidak fokus saat diajak berbicara? Jadi, ketika Mum berbicara kepadanya, ia justru melihat-lihat ke arah lain. Kemudian, saat ditanya, ia menjawab sambil bergumam atau bahkan tidak menjawab. Terkadang, sebabnya bukan karena anak itu memiliki sifat introvert, Funner's. Bisa jadi, penyebabnya karena ia tidak diajarkan bagaimana cara berbicara dengan baik pada orang lain.
Si Kecil memang perlu berhati-hati dengan orang asing. Namun, ia juga harus mengerti caranya bersikap baik dan sopan kepada orang lain. Ini penting untuk kecerdasan sosial emosional anak, Mum. Jadi, ajari si Kecil untuk memberikan salam sambil tersenyum kepada orang lain. Bila ditanya atau diajak berbicara, beri si Kecil pengertian bahwa ia harus menatap mata lawan bicaranya dan berbicara dengan suara yang jelas namun tetap lembut.
6. Belajar Tentang Kebaikan Serta Kebiasaan Berbagi
Di usianya kini, sifat posesif dalam diri si Kecil mungkin masih dominan, sehingga ia masih kesulitan untuk berbagi. Tak hanya itu, ia pun masih perlu belajar konsep baik-buruk dan benar-salah. Jadi, mungkin ia belum tahu bagaimana caranya menjadi seorang individu yang baik, agar hubungan pertemanannya dengan anak-anak lain berjalan dengan sehat, Funner's.
Oleh karena itu, mulailah mengajari si Kecil untuk berbagi makanan, bergiliran ketika sedang bermain game, berjabat tangan dengan kawannya, melakukan aktivitas kelompok seperti berolahraga tim, dan masih banyak lagi. Semakin si Kecil terbiasa berbagi, ia pun akan kian mudah bergaul dengan teman-temannya, Funner's.
Hal yang Perlu Funner's Ingat dalam Mengajarkan Etika kepada si Kecil
Untuk mengajarkan etika kepada si Kecil memang diperlukan waktu dan kesabaran, Funner's. Akan tetapi, jika si Kecil sudah terbiasa bersikap sopan sejak dini, hal tersebut dapat memberikan manfaat besar untuknya kelak seiring ia tumbuh dewasa.
share bila bermanfaat
sumber : frisco.co.id