BLOG
DAN
ARTIKEL

Terima Kasih Sebagai Ungkapan Rasa Syukur dan Apresiasimu
image : Illustration by google
Terima Kasih Sebagai Ungkapan Rasa Syukur dan Apresiasimu
Oleh Hanifah, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Selasa, 01 September 2020 08:29 WIB | 2.185 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Apa perasaan yang muncul di benakmu saat ada orang lain menyampaikan ungkapan terima kasih pada dirimu? Merasa senang dan dianggap berharga karena keberadaanmu dapat diterima oleh orang lain adalah suatu bentuk apresiasi kepada dirimu. Ungkapan terima kasih orang lain dapat menjadi penanda bahwa apa yang kita lakukan ternyata dianggap penting oleh lingkungan. Jika eksistensi dan keberadaan kita diakui maka hidup kita bermakna dan berharga sebagai seorang manusia. Perasaan positif ini tentu dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa kebanggaan diri dan membantu kita untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang menghargai usaha, bukan cuma hasil.

Salah satu bentuk eksistensi manusia adalah kebutuhan untuk diterima dan dinilai baik oleh lingkungan. Kekhawatiran akan penolakan atau dinilai buruk oleh orang lain bisa menjadi penghalang diri serta menumbuhkan rasa inferior atau kurang percaya diri. Tindakan apresiatif dapat menjadi sebuah reinforcement untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan penawar rasa ragu. Misalnya, ketika anak dengan susah payah mempresentasikan hasil belajarnya di depan kelas, jika ia mendapatkan pujian dari gurunya maka akan menumbuhkan rasa percaya dirinya untuk dapat melakukan lebih baik ke depannya. Walaupun mungkin presentasi yang dilakukannya sederhana, tetapi bentuk apresiasi yang diterimanya dapat meningkatkan semangat dan keinginannya untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi di depan kelas.
Apresiasi tidak selalu harus diberikan oleh orang lain atau lingkungan di luar diri kita. Kita pun perlu menumbuhkan sikap apresiasi yang dimulai dari diri kita sendiri. Tak ada salahnya untuk berterima kasih pada diri kita untuk segala usaha dan kerja keras yang kita lakukan selama ini.
 
“Terima kasih, diriku sudah berusaha, berjuang, dan bertahan sejauh ini,
Terima kasih, Aku sudah berusaha menjadi lebih baik hari demi hari.”

Bentuk self-rewarding juga bisa dilakukan sebagai bentuk apresiasi diri. Misalnya, ketika kita sudah berhasil melakukan sebuah deadline atau target tertentu. Mengapa tidak memberikan sedikit hadiah kecil pada diri sendiri sebagai bentuk apresiasi? Bentuk self-rewarding bisa berupa membeli makanan yang kita suka atau meluangkan quality time untuk melakukan aktivitas self-care seperti bersantai, melakukan hobi, dan kegiatan lainnya sebagai bentuk penghargaan atau ‘hadiah’ pada diri sendiri.

Bentuk ungkapan apresiatif ini juga dapat menumbuhkan rasa syukur (gratitude) ketika ada pihak lain memberikan sesuatu yang bernilai kepada kita. Pihak lain itu bisa berupa orang lain, semesta, atau Tuhan sekalipun. Rasa syukur dapat muncul ketika memiliki persepsi akan adanya niat baik yang diberikan oleh orang lain untuk berbuat baik kepada kita, persepsi bahwa perbuatan baik tersebut tidak mudah dilakukan atau membutuhkan pengorbanan dari si pemberi, persepsi bahwa pemberian tersebut adalah suatu hal yang bernilai bagi diri kita, dan persepsi bahwa si pemberi melakukan hal tersebut bukan sekedar karena kewajiban semata.

Rasa syukur dari apresiasi yang diberikan dapat memberikan beberapa dampak positif pada diri kita, di antaranya adalah kita lebih memiliki tingkat emosi positif, lebih semangat dalam bertindak dan melakukan aktivitas, merasa senang dan gembira, optimis, dan bahagia.
Ketika kita mengetahui bahwa budaya apresiasi dan mengungkapkan rasa terima kasih menjadi hal yang penting, mengapa tidak kita mulai dari diri sendiri? Sehingga budaya apresiasi dapat diturunkan menjadi sebuah kebiasaan baru yang dapat diadaptasi oleh generasi berikutnya.
Jika kamu mengalami kesulitan untuk mengapresiasi dirimu sendiri, kamu bisa segera download aplikasi d’Fun Station di kantor dan konsultasikan masalah ini kepada ahlinya.

Artikel ini dibuat sebagai intisari dari kegiatan live Instagram D’Funstation bersama Komunitas Teman Berbagai pada tanggal 15 Agustus 2020 dengan tema “Thank You for Believing in Me”.

Referensi:
Arif, Iman Setiadi. (2016). Psikologi Positif: Pendekatan Saintifik Menuju Kebahagiaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tags
#psikologi #relationship #edukasi
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.002 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.389 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.187 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.446 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.903 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.263 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.792 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.218 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.828 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.351 Views