image : Illustration by google
Alasan Psikologis Dibalik Perilaku Sering ‘Nge-Gas’ di Depan Umum
Oleh Rizka Eka Ananda Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Jum'at, 28 April 2023 10:11 WIB | 716 Views
Disunting Oleh : Rani Maharani
Baru-baru ini kita melihat ada beberapa kejadian dimana orang dengan mudahnya mengekspresikan kemarahannya di muka umum. Marah merupakan bentuk emosional yang normal, respon yang alami, dan adaptif terhadap ancaman. Setiap orang pasti pernah marah dalam kehidupannya. Seseorang yang marah dipengaruhi oleh kemampuan berpikir, mengelola emosi, serta kemampuan individu dalam membaca nilai-nilai yang ada di sekitar. Maka dari itu, marah menjadi masalah ketika kondisi ini terjadi tanpa bisa dikendalikan. Terlebih jika amarah itu dilampiaskan di depan umum.
Apa saja penyebab seseorang mudah marah?
- Stress : Stress menjadi alasan pertama karena merupakan sumber pemicu yang paling umum. Perasaan tidak terkendali atau tidak berdaya, rendah diri, tidak didengarkan, tidak dihargai, dan merasa terancam biasanya akan muncul.
- Harapan/ekspetasi: Seringkali seseorang yang merasakan kecewa terus-menerus karena harapan tidak terpenuhi atau sesuai dengan ekspektasi, akan menjadi lebih mudah marah dari biasanya.
- Depresi: Kemarahan bisa menjadi gejala depresi, loh! Biasanya ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat yang berlangsung terus-menerus setidaknya selama 2 minggu. Kemarahan dapat ditekan atau diekspresikan secara terbuka. Intensitas kemarahan dan cara pengungkapannya bervariasi dari orang ke orang.
- Toleransi yang rendah terhadap frustasi: Orang yang mudah marah umumnya memiliki toleransi yang rendah terhadap frustrasi. Mereka merasa bahwa seharusnya mereka tidak mengalami frustrasi, ketidaknyamanan, atau gangguan. Mereka tidak dapat mengambil tindakan dengan tenang, dan akan sangat marah jika situasinya tampak tidak adil: misalnya, dikoreksi karena kesalahan kecil.
- Duka: Kemarahan juga merupakan salah satu tahap kesedihan. Kesedihan bisa datang dari kematian orang yang dicintai, perceraian atau perpisahan, atau kehilangan pekerjaan. Kemarahan dapat ditujukan kepada orang yang meninggal, orang lain yang terlibat dalam peristiwa tersebut, atau benda mati.
- Keadaan saat ini: Ketika seseorang dihadapi dengan masalah dalam hidupnya, terkadang sikap arogan akan muncul dan membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk marah dari biasanya.
Nah, itulah alasan-alasan psikologis kenapa banyak orang sering “Nge-Gas” alias “Marah” di depan umum. Ingat ya, marah adalah emosi manusia yang normal dan sehat. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengelolanya dengan baik. Seringkali, cara terbaik untuk mengelola amarah adalah dengan mengekspresikannya secara sehat tanpa menyakiti orang lain. Apabila kamu atau orang-orang di sekitar mengalami emosi berlebihan dan kesulitan menemukan jalan keluarnya, segera konsultasikan dengan psikolog berpengalaman di d’Fun Station untuk mendapatkan penanganan yang semestinya.