BLOG
DAN
ARTIKEL

Apa itu Fetish? Mengenal Lebih Jauh tentang Fetish
image : Illustration by google
Apa itu Fetish? Mengenal Lebih Jauh tentang Fetish
Oleh Hanifah, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Senin, 10 Agustus 2020 12:58 WIB | 4.157 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Baru-baru ini sedang viral kasus mengenai mahasiswa yang merupakan dalang dari kasus fetish kain jarik yang telah memakan banyak korban. Dari berita yang tersebar, mahasiswa ini ‘memaksa’ korban untuk menuruti keinginan pelaku dengan kedok penelitian. Namun sebenarnya apa sih “fetish” itu? Sebelum melangkah lebih jauh, yuk pahami bersama apa yang dimaksud dengan gangguan fetish agar tidak salah kaprah.

Fetishtic disorder termasuk ke dalam gangguan parafilia (paraphilic disorder) di DSM-V. Kata paraphilia menunjukkan adanya minat seksual yang intens, terus menerus, dan ganjil dibandingkan minat seksual secara normal pada umumnya. Parafilia didefinisikan sebagai pola tertentu dari dorongan, fantasi, atau perilaku yang menyebabkan penderitaan atau gangguan pada individu yang dapat merugikan orang lain (APA, 2010).  

Paraphilic disorder adalah paraphilia yang dapat menyebabkan stres atau kesulitan pada individu, bahkan dalam pencapaian kepuasannya dapat menimbulkan resiko yang berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Penderita paraphilic disorder ini tidak selalu membutuhkan intervensi klinis untuk mengatasinya.
Pada DSM-V, kriteria diagnostic dari fetishtic disorder adalah sebagai berikut:
 
  • A. Selama periode paling sedikit 6 bulan, munculnya gairah seksual yang intens dan berulang baik dari objek benda mati atau anggota tubuh yang spesifik (tidak bersifat seksual), kemudian dimanifestasikan melalui fantasi, dorongan, dan perilaku.
  • B. Fantasi, dorongan seksual, atau perilaku tersebut menimbulkan distress/hambatan secara signifikan pada bidang sosial, pekerjaan, maupun bidang fungsional lainnya.
  • C. Objek fetish tidak terbatas pada bagian pakaian yang digunakan untuk cross-dressing (seperti pada tranvestic disorder) atau alat yang secara spesifik digunakan untuk menstimulasi alat kelamin (seperti vibrator).
     
Perlu dipahami bahwa banyak orang kemungkinan memiliki fetish tertentu, hanya saja tidak sampai menimbulkan gangguan dalam dirinya. Fetish akan dikategorikan menjadi sebuah gangguan fetish (fetishtic disorder) apabila memenuhi kriteria A (objek) dan kriteria B (distres dan hambatan) dalam DSM-V.
Meskipun banyak individu mungkin terlibat dalam perilaku fetisistik, kemungkinan besar hanya kurang dari 1 persen yang akan didiagnosis sebagai orang yang memiliki gangguan. Hal tersebut dikarenakan perilaku mereka tidak menyebabkan distres yang signifikan atau gangguan (Darcangelo, 2008; dalam Nolen, 2011).

Pada umumnya, gangguan paraphilia muncul pada saat pubertas, namun tidak menutup kemungkinan fetish dapat muncul sebelum masa remaja. Ketika sudah terbentuk, fetish akan cenderung mengeluarkan dorongan dan perilaku tertentu yang tidak biasa. Menurut berbagai riset dan laporan yang ditemukan, fetishtic disorder lebih sering terjadi pada laki-laki.

Pada kasus G dengan kain jariknya, hal yang menjadi permasalahan utama adalah adanya pemberian informasi yang salah dan pembohongan kepada para korbannya untuk memenuhi dorongan dugaan fetishnya dengan berdalih sebagai riset atau penelitian. Pada situasi seperti ini, tindakannya sudah mengarah menjadi sebuah bentuk pelecehan seksual dan kriminal. Bentuk pelecehan seksual yang dimaksud yaitu di mana pelaku memaksakan kehendaknya untuk meminta korban menuruti keinginannya dengan cara korban mengikat dan membungkus dirinya menggunakan kain jarik.

Pelanggaran lainnya adalah perbuatan pelaku yang memanipulasi bahwa tindakannya berdalih riset akademik yang jelas-jelas adalah bohong. Namun, terkait benar atau tidaknya bahwa pelaku memiliki gangguan fetish, tentu perlu dilakukan riset dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau profesional.
Nah kalau Anda maupun orang-orang di sekeliling Anda mengalami kendala ataupun masalah psikologis, jangan ragu untuk segera download aplikasi d’Fun Station di smartphone Anda dan segera konsultasikan langsung dengan ahlinya. Para ahli ataupun profesional telah siap menunggu Anda di sana! 

Referensi:
Nolen-Hoeksema, Susan. (2011). Abnormal Psychology 5th edition. New York: Mc Graw Hill.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 5th Edition: DSM V. (2013). American Psychiatric Association
Tags
#psikologi #stress #fetish #relationship #disorder
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.091 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.392 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.197 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.477 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.910 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.286 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.813 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.260 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.867 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.364 Views