BLOG
DAN
ARTIKEL

Hindari Penggunaan Kata “Jangan” Untuk Anak-Anak
image : Illustration by google
Hindari Penggunaan Kata “Jangan” Untuk Anak-Anak
Oleh Sovia Eprinita, M. Psi., Psikolog | Rabu, 13 Januari 2021 08:16 WIB | 3.187 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Keluarga merupakan lingkungan pertama tempat anak belajar, tumbuh, serta berkembang sehingga orang tua memiliki peran yang sangat penting bagi anak. Mendidik anak merupakan proses yang berlangsung sepanjang rentang kehidupan, sehingga dalam prosesnya mungkin terkadang orang tua melakukan kesalahan atau mengucapkan kata-kata tertentu agar anak dapat mengikuti arahan yang disampaikan.

Ketika orang tua tidak secara sengaja melakukan hal tersebut, kita menyadari bahwa ini dilakukan bukan karena mereka tidak mencintai anak, namun karena orang tua kurang mengetahui cara yang lebih tepat. Oleh karena itu, orang tua perlu belajar tentang bagaimana cara bertanya yang tepat sehingga anak akan bersikap kooperatif serta belajar bagaimana cara memberikan kebebasan dan batasan di waktu yang bersamaan. Dengan mempelajari kemampuan-kemampuan tersebut orang tua bisa mengubah pendekatan kepada anak dan mengetahui bagaimana metode parenting yang lebih sesuai. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai penggunaan kata “jangan” bagi anak dan dampaknya bagi anak.

Hindari Menggunakan Kata “Jangan”
Sebelum konsep berpikir anak berkembang lebih logis (pada usia 9 tahun), hindari penggunaan kata “jangan” kepada anak-anak khususnya anak yang berusia di bawah 9 tahun. Hal ini dikarenakan anak-anak di rentang usia tersebut cenderung berpikir konkret sehingga bila orang tua melarang dengan berkata “jangan” maka mereka cenderung akan melakukan sebaliknya. Sebagai contoh, saat orang tua berkata “jangan mengacak-acak makanan” maka di dalam pikiran anak muncul gambaran bagaimana ia mengacak-acak dan bermain dengan makanan tersebut sehingga hal ini justru mendorong anak untuk melakukan hal tersebut.

Bagaimana Menyampaikan Maksud Tanpa Menggunakan “Jangan”?
Saat ingin memberikan perintah kepada anak untuk tidak melakukan sesuatu, orang tua memiliki kecenderungan untuk menggunakan kata “jangan”. Untuk menghindari hal buruk terjadi pada si kecil, kita sebagai orang tua dapat mengganti perintah dengan kalimat yang lebih positif dan konkret, seperti :
  • “Jangan mengacak-acak makanan” --> “Ayo makanannya di makan”
  • “Jangan melempar mainan” --> “Mainannya disimpan ya”
  • “Jangan berlari” --> “Jalan aja ya”, dsb
Bila orang tua secara tidak sengaja terlanjur mengatakan “jangan” pada saat memberikan perintah kepada anak maka orang tua dapat memperbaiki hal tersebut. Misalnya, saat orang tua terlanjur berkata “jangan berlari” kepada anak, maka selanjutnya orang tua dapat langsung menambahkan kalimat perintah positif lain yaitu dengan berkata “ibu/bapak minta jalannya pelan aja ya”.

Ajak Anak Diskusi Tentang Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dan Alasannya
Pada anak usia 9 tahun ke atas, kemampuan berpikir mereka sudah berkembang lebih logis sehingga ini merupakan waktu yang tepat bagi orang tua untuk mulai mengajak diskusi dan bertanya mengenai apa yang mereka pikirkan serta apa alasan yang mendasari suatu hal. Misalnya, anak meminta ingin makan ice cream di waktu malam hari maka orang tua dapat bertanya kepada anak “Menurut kamu kalau makan ice cream di malam hari bagaimana? Apakah itu ide yang baik? Apa akibatnya kalau kamu makan ice cream di malam hari?”

Selain itu, pada usia 9 tahun ke atas orang tua juga dapat mulai menjelaskan alasan yang mendasari mengapa orang tua ingin anak melakukan hal tersebut. Misalnya, pada anak 9 tahun ke bawah orang tua lebih baik menyampaikan “ibu/bapak ingin kamu tidur sekarang ya”, namun pada anak usia 9 tahun ke atas orang tua dapat berkata “ibu/bapak ingin kamu tidur jam 9 malam karena kamu butuh waktu istirahat yang cukup biar di pagi harinya kamu ga ngerasa ngantuk”. Berikut contoh lain yang dapat orang tua aplikasikan:
  • “Maukah kamu berhenti menggigit saudaramu? Karena menggigit membuat adik kamu kesakitan dan hal ini membuatnya ga mau main lagi sama kamu”
  • “Maukan kamu tolong ibu/bapak menyimpan piring kotornya ke tempat cuci piring? Karena mencuci piring itu pekerjaan yang berat dan akan lebih ringan dengan bantuan kamu”
  • “Maukan kamu membereskan kamar kamu? Karena kalau kamarnya beres, kamu akan tau letak barang yang kamu cari” , dan lain sebagainya.
Anda dulu belum tahu perihal penggunaan kata “jangan” yang seharusnya dihindari dan Anda merasa anak Anda terkena dampak buruk karena Anda sering menggunakannya kepada anak Anda? Saat Anda tidak bisa mengatasinya sendiri dan butuh solusi dari ahli, download aplikasi d’Fun Station di playstore dan konsultasikan langsung dengan para profesional di sana.

Daftar Rujukan
Gray, John. 1999. Children Are from Heaven : Positive Parenting Skills for Raising Cooperative, Confident, and Compassionate Children. New York : Harpers Collins Publishers.
Tags
#tumbuh kembang anak #dunia anak #ekspresi #bermain #psikologi anak #belajar #pola asuh anak
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.000 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.389 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.187 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.444 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.902 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.261 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.792 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.218 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.823 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.350 Views