image : Illustration by google
Dampak Psikologis Pandemi Pada Remaja
Oleh Sovia Eprinita, M. Psi., Psikolog | Senin, 19 Oktober 2020 10:24 WIB | 3.706 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Penyebaran covid-19 yang terjadi secara masif membuat kita semua mengalami berbagai perubahan yang serba mendadak. Perubahan ini menuntut kita untuk menjadi pribadi yang harus menyesuaikan diri dengan mudah. Perubahan yang terjadi secara mendadak ini juga menimbulkan dampak secara psikologis pada hampir semua individu di berbagai periode usia perkembangan. Dampak psikologis ini juga tak luput dari para remaja.
Jika ditinjau dari perkembangan aspek sosial, periode remaja adalah periode pencarian identitas yang mana pada tahap ini, remaja dihadapkan pada tantangan untuk menemukan identitas dirinya. Dengan adanya pandemi, remaja mengalami berbagai keterbatasan dalam menjalani aktivitas yang merupakan bagian dari pencarian jati dirinya. Selain itu, dampak psikologis lain yang dialami oleh remaja adalah sebagai berikut:
1. Mengalami trauma, depresi, dan kecemasan
Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) atau lockdown yang terjadi memberikan dampak pada kehidupan remaja. Hal ini membuat kualitas tidur menurun, kurang mampu meregulasi emosi, hingga resiko mengalami trauma, depresi, serta kecemasan yang dialami oleh remaja. Selain itu, kekhawatiran jika orang tua meninggal merupakan salah satu sumber yang bisa menyebabkan depresi pada remaja.
2. Dampak pembelajaran jarak jauh
Sekolah jarak jauh juga membuat mereka terbatas dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, semakin sering melakukan screen time, pola tidur yang tidak teratur, serta cenderung lebih banyak mengkonsumsi berbagai makanan. Selain itu, penutupan sekolah juga membuat mereka harus berhenti dari berbagai aktivitas di sekolah, seperti ekstrakulikuler, bimbingan belajar, dan lain-lain.
3. Meningkatnya waktu screen time
Screen time ini memiliki dampak positif yang mana remaja dapat menjalin komunikasi dengan teman-temannya yang lain melalui media sosial serta dapat tetap terakses dengan dunia luar. Di sisi lain meningkatnya waktu screen time pada remaja selama kondisi pandemi memberikan dampak psikologis di antaranya adalah gangguan tidur, munculnya stres maupun cemas karena begitu mudahnya untuk selalu terakses dengan berbagai informasi mengenai covid-19. Pada individu yang sudah memasuki periode dewasa tentu hal ini dapat mereka kelola dengan baik tetapi pada remaja sendiri hal ini menjadi sulit dikelola karena remaja sendiri merupakan fase peralihan dari anak menuju periode dewasa.
4. Munculnya kekerasan di dalam rumah
Kondisi pandemi ini juga menyebabkan timbulnya stres pada orang tua seperti aktivitas yang terbatas, mengelola pekerjaan, kondisi ekonomi yang tidak stabil, mendampingi anak saat pembelajaran jarak jauh, serta mengelola pekerjaan domestik di rumah. Hal ini memberikan dampak yaitu kurangnya waktu berkualitas yang dimiliki oleh orang tua bersama dengan anak-anaknya. Selain itu kondisi stres yang dialami oleh orang tua juga membuat anak berpotensi menjadi korban kekerasan ataupun diabaikan saat mereka berada di rumah.
5. Mengalami fase insecurity
Kondisi pandemi yang terjadi membuat remaja mengalami fase insecurity yaitu fase dimana mereka merasa khawatir dengan kesehatannya serta anggota keluarga lainnya, menghadapi isu kematian, berjarak dengan teman, khawatir akan masa depan kondisi ekonomi keluarga, serta proses sekolah yang dilakukan jarak jauh. Mereka juga mengalami kebingungan dengan kondisi saat ini dan juga merasa marah.
6. Terbatasnya interaksi sosial
Interaksi sosial yang menjadi terbatas sejak adanya pandemi membuat remaja lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, merasa terkurung di dalam rumah, penggunaan masker saat keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain menjadi sebuah kewajiban, serta berkurangnya kontak mata saat sedang berinteraksi.
Apakah kamu sebagai remaja mengalami salah satu dampak psikologis yang telah disebutkan di atas? Jika ya, jangan ragu untuk segera konsultasikan masalah ini kepada ahlinya dengan cara download aplikasi d’ Fun Station sekarang.
Referensi :
Santrock, John .W. 2011. Child Development Thirteenth Edition. New York ; Mc. Graw Hill, Inc.
Guessoum, Selim Benjamin, et al. 2020. Adolescent Psychiatric Disorders During the Covid-19 Pandemic and Lockdown. Elsevier Psychiatric Research 2020.113264.