Terkadang, kebanyakan orangtua terlalu fokus pada perkembangan fisik bayi. Mulai dari kemampuan merangkak, berjalan, memegang barang, hingga berbicara. Padahal, perkembangan emosi bayi juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Pasalnya, inilah yang akan menentukan cara si kecil belajar mengatasi rasa takut, mengendalikan emosi, dan lebih percaya diri saat ia dewasa nanti.
Tahapan perkembangan emosi bayi
Perkembangan emosi bayi tumbuh pesat pada tahun pertama kehidupannya. Hal ini disetujui oleh Rahil Briggs, Psy.D., seorang pimpinan program Healthy Steps di Montefiore Medical Center di New York. Ia mengungkapkan bahwa satu tahun pertama kehidupan merupakan masa yang paling penting dan paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Itulah mengapa moms tak boleh menyepelekan tumbuh kembang bayi di tahun pertamanya ini
0-3 bulan
Pada masa ini, bayi Anda sedang belajar menunjukkan dua emosi dasar, yaitu kesal dan senang. Karena gerak fisiknya masih terbatas, ia menunjukkan emosinya tersebut hanya di saat-saat tertentu. Misalnya, saat si kecil lapar, ia akan menunjukkan emosinya dengan merengek atau menangis. Memasuki usia dua bulan, bayi mulai lebih sering melihat benda-benda yang ada di sekitarnya. Di sinilah si kecil akan mulai merespon senyuman yang moms berikan dengan senyuman pertamanya. Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan ini, moms.
Saat bayi senang, respon yang diberikan nyatanya tidak hanya sekadar senyuman saja, Tanda-tanda si kecil sedang senang juga ditunjukkan dengan gerakan fisik lainnya yaitu membuka tangan lebar-lebar dan menggoyang-goyangkan kakinya. Anda bisa melatih perkembangan emosi bayi pada tiga bulan pertamanya dengan sering-sering mengajaknya bicara. Lihat respon si kecil, biasanya ia akan membuka mulut dan matanya lebar-lebar. Moms akan melihat wajahnya yang menggemaskan saat ia mulai mengoceh minta diperhatikan.
4-7 bulan
Di usia ini, sistem saraf bayi akan jadi semakin matang. Si kecil mulai bisa merespon balik hal-hal yang membuatnya senang atau kesal. Contohnya, bayi mulai bisa tertawa saat digelitik atau menangis kalau sudah merasa tidak nyaman. Menariknya lagi, bayi mulai bisa membedakan wajah ayah dan ibunya, di sini ia mulai tahu kalau orang yang paling dekat dan bisa membuatnya aman adalah kedua orangtuanya. Begitu ada orang lain yang mulai mendekati bayi moms, biasanya si kecil akan merasa tidak nyaman dan langsung mencari perlindungan orangtuanya. Nah, disinilah moms akan merasakan sifat bayi yang manja, bahkan sampai pilih-pilih orang yang boleh menggendongnya.
8-12 bulan
Memasuki usia 8 bulan menuju 12 bulan, perkembangan emosi bayi mulai pesat. Kini ia tak hanya kenal emosi senang, kesal, atau marah saja, tetapi juga rasa malu dan takut. Bahkan, rasa cemas merupakan salah satu milestone atau pencapaian penting bagi perkembangan emosi bayi moms. Jadi, jangan heran kalau si kecil jadi semakin manja menjelang ulang tahun pertamanya. Anak biasanya akan semakin nempel dengan orangtuanya dan tidak ingin ditinggal, walaupun sekadar untuk pergi ke kamar mandi saja. Ya, bayi moms sudah mulai bisa berkata “tidak”, bahkan mungkin sampai tantrum agar keinginannya dituruti. Terlebih lagi si kecil sudah mulai bisa merasa cemburu saat ada anak kecil lain yang mendekati Moms.
Perkembangan emosi bayi yang tidak stabil ini mungkin membuat moms kewalahan. Namun, bagaimana pun juga suasana hati si kecil, tetaplah berada di sampingnya dan berikan pelukan yang hangat sesering mungkin. Tunjukkan padanya bahwa Anda menyayanginya dan memahami perkembangan emosinya.