BLOG
DAN
ARTIKEL

Peran Orang Tua dalam Menghadapi Child Abuse Image atau Child Pornography
image : Illustration by google
Peran Orang Tua dalam Menghadapi Child Abuse Image atau Child Pornography
Oleh Hanifah, S.Psi., M. Psi., Psikolog | Senin, 27 Juli 2020 15:13 WIB | 1.775 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Perkembangan teknologi dan penggunaan gadget beserta internet yang semakin pesat tidak bisa dipungkiri juga meningkatkan ancaman-ancaman baru bagi anak. Hal yang sering kita temui belakangan adalah kasus revenge porn, jual beli foto nudes anak, dan kasus serupa lainnya di media sosial. Kondisi-kondisi tersebut biasa dikenal dengan istilah child sexual abuse image atau child pornography, di mana anak menjadi korban tindakan kekerasan seksual yang melibatkan teknologi.
Ancaman ini menimbulkan irisan terhadap dua hal, baik segi hukum maupun psikologis anak. Namun, dalam kesempatan ini saya akan lebih fokus pada ancaman psikologis yang dapat dialami anak ketika menjadi korban child pornography (CP).

Apa dampak psikologis yang dialami anak ketika menjadi korban CP?
Berbagai riset menemukan bahwa anak yang menjadi korban CP mengalami banyak dampak negatif terhadap sisi psikologis, seperti munculnya perasaan malu, rasa bersalah, merasa tidak berharga, hopeless, worthless, perasaan dihantui akan ‘mimpi buruk’, kecemasan, dan stres berkepanjangan.
Walaupun kejadiannya sudah terlewati, ‘abuse’ yang dirasakan oleh anak seolah terus bertahan sepanjang waktu. Ketakutan dan dampak buruk yang dialami anak tidak berhenti sampai saat kejadian CP berlangsung saja, namun ancaman yang dirasakan bisa jadi terus berlanjut setelahnya. Ketakutan membangun relasi, kekhawatiran akan aib yang terbuka, kekhawatiran bagaimana ia menghadapi masa depannya, dapat menimbulkan kecemasan pada anak dalam jangka panjang.

Mengapa anak enggan untuk membicarakan terkait sexual abuse image / CP yang dialaminya pada orang tua?
Ada banyak alasan yang membuat anak tidak membicarakan masalah yang dialami terkait abuse yang dialaminya, di antaranya:
  • Merasa bersalah dan malu.
  • Takut tidak dipercaya
  • Takut akan diusir dari rumah dan membuat orang tua membenci dirinya.
Di sisi lain, anak sering kali menganggap bahwa dirinya yang menjadi korban CP adalah kesalahan yang dimilikinya sendiri sehingga cenderung memendam ketidaknyamanan yang dialaminya. Ada juga anak yang memang belum memiliki keterampilan untuk mengkomunikasikan dengan baik mengenai abuse yang dialami dan ancaman yang dihadapinya. Bahkan ada anak yang hingga detik ini tidak paham bahwa ia sebenarnya sudah menjadi korban CP.

Langkah Preventif
Upaya-upaya prefentif dapat dilakukan untuk mencegah anak dari tindakan CP, di antaranya:
  1. Memberikan pengetahuan mengenai konsep consent dan memikirkan konsekuensi atas tindakan yang dilakukan oleh anak. Banyak anak yang menjadi korban ‘manipulasi’ sehingga membuatnya dengan sukarela memberikan foto diri tanpa mempertimbangkan dampaknya. Sehingga pemahaman akan consent dapat membantu anak untuk bisa memikirkan secara matang atas segala tindakan yang dilakukan.
  1. Memberikan pengetahuan akan kesehatan reproduksi atau sex education terkait organ intim yang perlu dilindungi. Mengajak anak untuk bisa menjaga dan merawat organ intimnya.
  1. Hindari hanya berfokus pada ancaman dari orang tidak dikenal. Banyak kasus CP yang ditemui adalah abuse yang justru dilakukan oleh orang yang dikenal bahkan dipercayai oleh anak.

Apa yang dapat orang tua lakukan saat menemukan anaknya menjadi korban child sexual abuse image / child pornography?
  1. Stay Calm
Apabila orang tua menemukan bahwa anaknya menjadi korban dari CP, maka upayakanlah untuk dapat bertindak tenang, jadilah pendengar yang baik, dan jangan pernah menyalahkan tindakan anak. Anak yang menjadi korban CP cenderung memiliki kecemasan yang tinggi terkait kondisinya sehingga tindakan menyalahkan/blaming pada anak justru berpotensi membuatnya enggan untuk jujur dan terbuka. Bukan tidak mungkin sebagai orang tua saat mengetahui anak menjadi korban maka akan menimbulkan reaksi emosi yang kuat, seperti rasa marah, kesal, kecewa, sedih, dan sebagainya. Upayakan agar reaksi emosi tersebut tetap terkontrol sehingga tidak membuat anak menjadi menjauh atau enggan membicarakan situasi yang dialaminya.
  1. Believe
Mempercayai anak sepenuhnya dan pastikan anak mengetahui bahwa orang tuanya tidak akan menyalahkan anak atas apa yang terjadi. Berikan penghargaan atas keberanian anak yang sudah mau jujur dan terbuka atas situasi yang dihadapi mengenai CP yang dialami.
  1. Protect
Berikan perlindungan pada anak. Hal yang terpenting adalah memberikan pengertian serta jaminan pada anak bahwa sebagai orang tua akan berusaha melindungi anak, katakan pada anak bahwa kita mempercayainya dan bersedia memberikan dukungan yang dibutuhkan. Dalam kondisi ini, anak sangat membutuhkan tempat berlindung dan rasa aman maka peran orang tua dibutuhkan sebagai support terdekat. Anak yang menjadi korban CP bisa jadi sulit percaya pada lingkungan dan orang lain, maka orang tua bisa jadi adalah satu-satunya tempat ia bisa terbuka dan anak merasa dilindungi.
  1. Get Help
Jika kita mengetahui anak menjadi korban CP atau mengetahui siapa pelakunya, ada baiknya untuk bisa mencari bantuan dengan melaporkan pada pihak dan lembaga yang berwenang serta bisa memberikan perlindungan, seperti P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) atau KPAI (Komisi Perlindungan Anak) untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut. Orang tua pun bisa mencari  bantuan dengan mengupayakan pendampingan psikologis bersama psikolog untuk mengatasi trauma yang dialami anak ketika mengalami CP.
  1. Reassure
Berikan jaminan pada anak bahwa dirinya layak dicintai, dapat diterima, dan merupakan anggota keluarga yang berharga. Sebaiknya orang tua tidak memberikan janji pada anak yang tidak dapat ditepati, seperti berjanji untuk memastikan tidak ada seorang pun yang akan mengetahui mengenai abuse. Namun, lebih baik membuat anak mengetahui bahwa orang tua akan berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi dan menjaga anak dari tindakan yang dapat merugikannya.
  1. Lesson to Learn
Berikan kesempatan bagi anak untuk belajar dari situasi, kesulitan, dan tantangan yang dialami. Bantu anak untuk bisa menyalurkan kegelisahannya sambil diskusikan bersama solusi yang dapat dilakukan anak terutama jika anak sudah memasuki usia remaja. Anak dengan usia remaja dapat kita ajak untuk berpendapat, menggali sudut pandang dan penghayatannya hingga membantunya untuk bisa belajar bertanggung jawab serta berani menghadapi situasi sulit. Bersikaplah adil sebagai orang tua, berilah apresiasi jika anak benar dan berbuat baik, serta koreksi dan bantu anak memahami jika ada kesalahan yang dilakukan agar bisa diperbaiki di masa depan.
Nah, jika moms dan dads memiliki anak yang menjadi korban CP dan membutuhkan pendampingan psikologi untuk anak maupun diri anda sendiri, boleh langsung download aplikasi d’Fun Station dari smartphone Anda dan konsultasikan langsung dengan ahli yang ada di sana.

Referensi:
National Child Traumatic Stress Network Child Sexual Abuse Committee. (2009). Caring for Kids: What Parents Need to Know about Sexual Abuse, Los Angeles, CA & Durham, NC: National Center for Child Traumatic Stress.
Gewirtz-Meydan, A. et al. (2018). The Complex Experience of Child Pornography Survivor. Elsevier Ltd: Child Abuse & Neglect 80 (2018) 238-248
Tags
#pendidikan #pola asuh #tumbuh kembang anak
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.084 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.392 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.194 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.476 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.908 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.283 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.810 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.259 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.862 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.364 Views