BLOG
DAN
ARTIKEL

Burnout: Gejala Stres Ketika Bekerja
image : Illustration by google
Burnout: Gejala Stres Ketika Bekerja
Oleh Hanifah, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Rabu, 26 Agustus 2020 09:45 WIB | 1.502 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Situasi pekerjaan rentan sekali membuat diri kita mengalami stres. Baik itu karena tuntutan atasan, beban kerja yang berat, lingkungan yang kurang kondusif atau toxic, ditambah dengan hasil kerja yang kurang diapresiasi. Kondisi stres yang begitu tinggi di dalam dunia kerja dapat membuat kita burnout. Menurut WHO dalam ICD-11, burnout diartikan sebagai konseptualisasi dari stres kronis di tempat kerja yang tidak berhasil dikelola.

3 Dimensi Burnout
Burnout dapat dilihat dari 3 (tiga) dimensi, yaitu:
  1. Perasaan kehabisan energi atau kelelahan (exhaustion)
Karyawan yang mengalami burnout sering kali merasa energinya terkuras habis, baik secara fisik maupun emosional. Ia tidak mampu mengelola stress, kelelahan, dan tidak punya cukup tenaga untuk beraktivitas. Gejala fisik yang sering kali dialami adalah rasa sakit/nyeri dan masalah pencernaan.
  1. Memberikan jarak dengan hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan sikap negativism atau sinisme terhadap pekerjaan (alienation from work-related activities)
Seseorang yang mengalami burnout tentu akan merasa frustasi dan menganggap pekerjaannya meningkatkan kondisi stres yang dialami. Sering kali mereka mulai merasa sinis terhadap situasi dan lingkungan pekerjaan. Karyawan yang mengalami ini seiring berjalannya waktu akan memperbesar jarak secara emosional dan tidak bergairah dengan hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
  1. Menurunnya performa kerja (reduce performance)
Karyawan yang mengalami burnout akan sulit melakukan pekerjaan secara optimal. Produktifitas kerja menurun, sulit berkonsentrasi, dan menurunnya daya kreatifitas. Selain mempengaruhi kondisi pekerjaannya, sering kali kondisi ini mempengaruhi relasi mereka dengan orang sekitar dan keluara di rumah.
Burnout merupakan kondisi stres spesifik yang istilahnya hanya digunakan di lingkungan terkait pekerjaan dan tidak termasuk dalam klasifikasi kondisi medis tertentu. Istilah ini memudahkan kita untuk memahami kondisi individu yang mengalami tekanan berat terkait dengan pekerjaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?
Kalau kamu merasa begitu stress di pekerjaanmu sehingga memicu kondisi burnout, beberapa tips ini mungkin bisa kamu coba untuk lakukan:
  1. Hubungi orang terdekatmu, seperti keluarga, pasangan, atau teman-teman dekat. Curhat atau bercerita mengenai beban yang kamu alami dapat membantumu melegakan perasaan-perasaan tidak nyaman efek dari burnout. Bercerita tentang masalahmu pada orang terdekat tidak akan menjadi beban bagi mereka, justru bisa mempererat ikatan persahabatan karena rasa percaya yang semakin terbangun. Upayakan untuk meluangkan waktu berkualitas dan menyenangkan bersama orang terdekat kalian.
  2. Batasi interaksi dengan orang yang memberikan atmosfer negatif. Menghabiskan waktu dengan orang yang punya pemikiran tertutup dan negatif hanya akan membuatmu semakin terkuras energinya. Jika kalian memiliki rekan kerja yang seperti itu, ada baiknya batasi kontak seperlunya saja.
  3. Hiburan dan rekreasi bersama rekan kerja. Terkadang kondisi burnout ini tidak hanya dialami satu orang saja, tapi juga banyak orang dalam suatu lingkungan kerja. Mengapa tidak untuk mencoba membuat agenda bersama rekan kerja untuk berekreasi sebagai hiburan. Jika kalian adalah leader atau memiliki kewenangan dalam lingkungan kerja, buatlah kebijakan atau perbaikan untuk mengeliminasi stress di pekerjaan, seperti mendesain ulang dan membagi workload secara lebih terorganisasi, melakukan job redesign untuk mengeliminasi stresor, dan melakukan team building.
  4. Work life balance, cari keseimbangan dalam pekerjaan dan aspek kehidupan lainnya. Jika kalian tidak menyukai dan merasa tidak puas di pekerjaan, bukan berarti kalian gagal di semua aspek kehidupan, bukan? Carilah makna dalam berbagai kegiatan lain selain pekerjaan di kantor, seperti dengan keluarga, teman dekat, dan hobi. Fokuslah pada hal-hal yang membuat kalian merasa senang.
  5. Membuat prioritas dalam bekerja, seperti manajemen pengelolaan waktu dan urgensi dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Urutkan pekerjaan dari yang paling utama prioritasnya ke yang derajatnya lebih kecil.
  6. Membuat batasan, jangan sungkan mengatakan ‘tidak’ atau menolak permintaan yang tidak bisa kamu penuhi. Jika kalian merasa sungkan untuk mengatakan ‘tidak’, ingatlah bahwa tujuannya adalah untuk mengatakan ‘iya’ pada komitmen yang dapat kalian lakukan atau penuhi.
Jika beberapa tips di atas sudah kamu coba lakukan namun belum berhasil mengatasi burnout yang kamu rasakan, jangan ragu untuk download aplikasi d’ Fun Station di playstore segera dan konsultasikan masalahmu dengan para ahli professional yang ada di sana.

Referensi:
IQWiG (Institute for Quality and Efficiency in Health Care). (2006). Depression: What is burnout?. Cologne, German; dalam [Online] https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279286/
Olphin, Michael., Hesson, Margie. (2013). Stress Management for Life: A Research-Based, Experiental Approach International Edition, 3rd Edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.
WHO. (2019). Burn-out an “occupational phenomenon” International Classification Deseases. [Online] https://www.who.int/mental_health/evidence/burn-out/en/
Smith, Melinda., Segal, Jeanne., Robinson, Lawrence. (2019). Burnout Prevention and Treatment. Help Guide article [Online] https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm
Tags
#psikologi #relationship #stres #dunia kerja
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.041 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.391 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.190 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.470 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.905 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.275 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.799 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.234 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.839 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.360 Views