BLOG
DAN
ARTIKEL

Atasi Toxic Productivity yang Menyerang Dirimu
image : Illustration by google
Atasi Toxic Productivity yang Menyerang Dirimu
Oleh Febriani Sabatini Sirojudin Abas, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Rabu, 09 Februari 2022 13:50 WIB | 736 Views
Disunting Oleh : Brenda
Tanpa kita sadari, mungkin saja diri kita saat ini sedang mengalami Toxic Productivity. Lalu apakah hal tersebut tidak bisa diatasi? Jangan khawatir dulu, hal tersebut ternyata bisa diatasi. Bagaimana cara mengatasinya? Simak beberapa cara yang bisa Anda coba lakukan!

Sadari bahwa diri Anda sedang memiliki masalah
Bangun kesadaran diri, kenali ciri-cirinya, dan pahami diri Anda sendiri sehingga Anda bisa melakukan upaya untuk antisipasi. Coba rasakan apakah ada yang berbeda atau salah dari diri Anda maupun cara kerja Anda, misalnya merasa lebih capai ketika wfh dibanding wfo. Seringkali perubahan ciri yang dirasakan memang sedikit namun ada perubahan signifikan yang biasanya Anda sadari. Setelah itu, lakukan analisis tentang apa yang menyebabkan terjadinya  masalah tersebut.


Set realistic goals (Buat target yang realistis)
Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari setiap aktivitas yang Anda lakukan setiap harinya. Buatlah prioritas dan rencana yang fleksibel dengan keadaan. Sebagai contoh, Anda  memiliki pekerjaan utama, bergabung dalam organisasi, serta mengurus rumah tangga. Dalam keadaan multiperan tersebut, Anda bisa menentukan dulu tujuan dari setiap tugas serta mana yang harus didahulukan, atau mungkin jika tiba-tiba ternyata ada hal yang mendadak bisa diletakkan dimana. Jika semua terasa penting, tetap susun prioritas dan letakkan hal mendadak di hari berikutnya. Jika tidak memungkinkan, jangan segan untuk menolak. Jangan hanya terlalu fokus pada setiap kesempatan bagus untuk mengembangkan diri.

Melakukan sesuatu dengan efektif dan efisien, bukan banyak dan berat
Bekerja cerdas (bukan bekerja keras) bisa membantu Anda bekerja secara optimal sebelum beralih ke tugas selanjutnya sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bekerja cerdas itu biasanya berbicara tentang bagaimana bekerja secara efektif dan efisien. Bekerja keras lebih berbicara tentang bagaimana cara supaya kita sibuk. Terkadang dalam bekerja, banyak orang tidak mempertimbangkan kebutuhan serta sumber daya yang dimiliki bahkan mungkin waktu untuk mengumpulkan sumber daya terlebih dahulu. Perlu diiingat bahwa manusia bukanlah robot. Perencanaan yang dibuat perlu memasukkan waktu istirahat serta mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki sehingga pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

Set boundaries
Menerapkan ‘aturan’ pada diri kita sendiri itu perlu, seperti belajar cukup 1-2 jam dalam sehari, tidak memainkan handphone di meja makan, dan lain-lain.
Taking breaks or having rest days are a part of self-care and self-love.
Mengambil jeda waktu untuk beristirahat itu berguna untuk memberikan apresiasi terhadap diri kita. Hal ini juga bisa meningkatkan mood serta menambah energi agar lebih optimal dalam bekerja. Kita wajib untuk tahu bahwa hari ini telah melakukan apa atau apakah diri kita sudah cukup lelah. Tidak ada salahnya untuk memperhatikan kondisi diri kita saat menjalankan pekerjaan.

You should not feel guilty for taking care of your well-being
Bersyukur dengan semua hal yang sudah Anda lakukan. Setiap orang memiliki proses dan waktunya masing-masing dalam mencapai suatu hal.

Practice mindfulness
Anda perlu meningkatkan ketenangan dan fokus pada diri terhadap apa yang Anda miliki secara utuh (here now). Lihat berbagai kebutuhan dalam diri Anda baik itu kebutuhan fisiologi, relasi dengan orang, serta penghasilan yang diperoleh. Mindfullness dapat membuat sudut pandang Anda terbuka dengan melihat dulu diri Anda, sekeliling Anda, apa yang Anda punya, serta tujuan Anda sehingga Anda jadi lebih bisa fokus dalam menyusun rencana yang lebih praktis. Anda juga bisa mencoba meditasi atau mendengarkan lagu rileks dalam waktu sekitar 30 - 60 menit.

Nah sekarang, kita jadi sama-sama tahu kan bahwa ternyata toxic productivity itu bisa diatasi. Tidak ada salahnya bagi diri Anda untuk mencoba melakukan beberapa cara di atas jika Anda merasa mengalami toxic productivity. Anda juga bisa langsung konsultasikan masalah ini dengan ahlinya tanpa harus keluar rumah lho! Cukup download aplikasi d’Fun Station di smartphone Anda dan para profesional di sana siap membantu Anda.

Keinginan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita dengan melakukan sesuatu yang produktif adalah hal yang wajar. Namun, setiap orang memiliki batasan. Jangan sampai apa yang kita harapkan berdampak baik, malah berefek sebaliknya bagi diri kita.


Referensi
Artikel “What Is Toxic Productivity (and How Do I Avoid It)?” ditulis oleh Dr. Therese Mascardo (psikolog) pada 14 April 2020
Dr. Julie Smith (psikolog). BBC. “What Is Toxic Productivity?”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.

 

Tags
#Toxic #Productivity #tips #produktivitas
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.093 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.392 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.197 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.477 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.910 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.286 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.813 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.261 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.867 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.364 Views