BLOG
DAN
ARTIKEL

KOK BISA ADA KEPRIBADIAN GANDA?
image : Illustration by google
KOK BISA ADA KEPRIBADIAN GANDA?
Oleh Febriani Sabatini Sirojudin Abas, S.Psi., M.Psi., Psikolog Klinis | Senin, 23 Mei 2022 12:20 WIB | 1.396 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Istilah kepribadian ganda pasti sudah tidak asing lagi bagi kita baik melalui cerita, film, maupun kisah nyata. Dissociative Identity Disorder (DID) atau lebih dikenal sebagai Kepribadian Ganda merupakan bagian dari Dissociative Disorder, menurut DSM-5-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-5-Text Revision).

Sebelum mengulas Dissociative Identity Disorder (DID), kita bahas singkat dulu tentang Dissociative Disorder itu sendiri. Dissociative Disorder (Gangguan Disosiatif) adalah gangguan atau kekacauan dalam integrasi kesadaran normal, memori, identitas, emosi, persepsi, representasi tubuh, kontrol motorik, dan perilaku. Gejala disosiatif ini berpotensi dapat mengganggu fungsi psikologis manusia dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini dapat diamati oleh orang lain maupun dirasakan oleh diri sendiri.

Lalu apa itu DID?
Dissociative Identity Disorder (DID) adalah gangguan identitas yang ditandai dengan adanya dua atau lebih kondisi kepribadian yang berbeda dan episode amnesia yang berulang sebagai ciri utamanya. Terpecahnya identitas dapat bervariasi, baik dalam bentuk penampilan maupun keadaan seperti nama, usia, ciri, perilaku, ras, maupun jenis kelamin. Kondisi amnesia yang dimaksud dikarenakan penderita DID tidak dapat mengingat kejadian sehari-hari, informasi pribadi yang penting, dan atau peristiwa traumatis yang bukan seperti lupa biasa. Hal ini biasanya muncul saat kepribadian alternatif mengambil alih posisi dari kepribadian inti seseorang.

Apa yang dialami individu dengan DID?
Individu dengan DID biasanya mengalami:
  • Gangguan secara berulang, dalam fungsi sadar dan rasa diri (misalnya suara, tindakan, ucapan, pikiran, emosi, dan dorongan yang mengganggu).
  • Perubahan dari rasa diri (misalnya sikap, pilihan, tubuh, serta tindakan yang dirasa bukan milik mereka sendiri)
  • Perubahan persepsi yang aneh (misalnya depersonalisasi yakni merasa terlepas, seolah melihat diri sendiri dari luar tubuh mereka; derealization yakni perasaan bahwa lingkungan sekitarnya aneh, asing, atau tidak nyata).
  • Amnesia berulang (tidak mampu mengingat kejadian sehari-hari, informasi pribadi yang penting, atau peristiwa traumatis yang bukan seperti lupa biasa)
  • Gejala neurologis fungsional yang berselang.

Apa penyebab dan dampak DID?
DID dipicu oleh berbagai peristiwa trauma psikologis tertentu yang dapat berupa kekerasan, pelecehan, kecelakaan, bencana alam, peperangan, kematian, riwayat penyakit, dan peristiwa hidup lainnya yang terjadi secara berkelanjutan/berulang. Akibatnya, penderita DID seringkali mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, menyakiti diri sendiri, atau menyalahgunakan obat-obatan.

Kapan dan siapa yang bisa mengalami DID?
DID bisa terjadi di segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pada anak-anak, DID tidak muncul dengan perubahan identitas melainkan sebagai gangguan mental, dan pada umumnya baru terdiagnosa ketika dewasa. Biasanya, berkaitan dengan masalah memori, konsentrasi, permainan traumatis. Pada remaja, DID muncul menjadi gejolak remaja/tahap gangguan mental lainnya, seperti perilaku bunuh diri atau agresivitas. Bagi individu yang lebih tua, DID dapat muncul berupa gangguan mood, memori, obsesif kompulsif, dan lain sebagainya.

Bagaimana mencegah DID?
Cara terbaik untuk mencegah adalah dengan menghindari penyebab yang memicunya, yakni situasi stres. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola stres secara tepat. Jika mengalami kesulitan dalam mengelola stres atau menemukan kerabat yang mengalami tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera meminta bantuan profesional yakni psikolog dan psikiater.

Sumber referensi:
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (5thEd.). Washington DC: American Psychiatric Publishing
Oltmanns, T.F. & Emery. R.E. (2012). Abnormal Psychology (7th). New Jersey: Pearson.
Tags
#Kepribadian #Ganda #Psikologi #Mental Health
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
50.096 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
35.392 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
28.200 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
21.479 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
14.910 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
14.287 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
13.816 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
13.263 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
12.870 Views

Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
Shoebill, Burung yang Tak Suka Terbang dan Suka Menyendiri
12.365 Views