image : Illustration by google
Ciri Khas Suicide dan Self Injury serta Tips Tanggapi Orang dari Tindakan itu
Oleh Febriani Sabatini S A, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Selasa, 10 Januari 2023 13:39 WIB | 855 Views
Disunting Oleh : Rani Maharani
Tahukah Anda bahwa ternyata
suicide dan
self injury tidaklah sama. Namun keduanya membawa efek yang negatif terhadap diri kita sendiri. Tanpa disadari,
suicide dan
self injury ternyata memiliki ciri khas yang nampak dalam diri seseorang
Apa saja ciri khas yang dapat membedakan antara suicide dan self injury? Berikut perbandingannya :
Suicide |
Self Injury |
Sering membicarakan tentang kematian |
Berpakaian tidak sesuai dengan cuaca |
Membuat rencana / mencari tahu cara untuk mati |
Menghindari aktivitas yang mengekspos tubuh
(seperti berenang) |
Bersifat impulsif, bertindak secara spontan atas
dorongan dalam diri (tanpa kendali) sehingga
meningkatkan agresivitasdan kekerasan pada
diri. Misalnya dengan mengambil tindakan
risikoberbahaya (mengemudi dengan sangat
cepat,sering menggunakan alkohol/
obat-obatan). |
Mencuci pakaian secara terpisah
|
Merasa hopeless, yakni merasa tidak berdaya,
masa depan terasa suram, beban bagi orang
lain, tidak memiliki alasan untuk hidup |
Menarik diri dari lingkungan sosial (rumah, sekolah, tempat kerja)
|
Rasa bersalah / malu yang sangat besar, sangat
sedih, sangat cemas, penuh amarah dan emosi
negatif lain yang tak tertahankan |
Memiliki luka yang sulit dijelaskan atau tidak mungkin untuk terkena cedera
|
Menarik diri dari lingkungan, mengucapkan selamat tinggal,
memberikan barang-barang penting, atau bahkan membuat surat wasiat |
Menyembunyikan benda-benda berpotensi bahaya (silet, pemantik rokok, dll)
|
Dari beberapa ciri khas di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku suicide dan self injury ternyata bisa dikenali. Dalam relasi dengan orang lain, terkadang kita menjumpai kenalan atau kerabat yang mulai menunjukkan tanda-tanda ingin melakukannya. Lalu, apa yang harus Anda lakukan ketika ada kerabat atau kenalan yang menyatakan punya rencana untuk mengakhiri hidupnya? Berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan :
- Tanggapi secara serius. Meskipun tidak semua orang yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri tidak melakukannya, tetapi banyak juga orang yang melakukan bunuh diri setelah memberitahukan niat tersebut sebelumnya pada teman / keluarga.
- Berikan bantuan. Menghubungi terapis, hotline suicide atau pelayanan kesehatan mental profesional lainnya.
- Ungkapkan kekhawatiran. Memberitahukan pada orang tersebut secara jelas mengapa Anda tidak ingin orang tersebut bunuh diri.
- Berikan perhatian. Dengarkan dengan baik-baik, pertahankan kontak mata, dan pergunakan bahasa tubuh yang mengindikasikan bahwa kita hadir serta siap mendengarkan apa yang ingin dia ceritakan.
- Bertanya terkait rencana bunuh diri dan rencana yang ia pikirkan seperti apa.
- Menghargai perasaanya tanpa bermaksud menghakimi.
- Meyakinkan individu bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik. Tekankan bahwa suicide bukanlah solusi yang tepat untuk permasalahan yang bersifat sementara.
- Jangan menjanjikan kerahasiaan. Kita harus menghubungi profesional kesehatan mental dan menceritakan hal yang terjadi.
- Memastikan bahwa senjata api, obat-obatan dan hal lain yang membahayakan diri tidak ada di sekitarnya
- Jika memungkinkan, tidak meninggalkannya sendiri tanpa didampingi oleh profesional. Tak apa menemani atau mengikutinya ke tempat pribadi sekalipun. Jika ia hospitalized atau mengikuti treatment, tunjukkan sikap peduli dalam merawatnya.
- Tetap menjaga diri dengan baik. Saat berinteraksi dengan orang yang kemungkinan melakukan percobaan bunuh diri tidak dapat dipungkiri akan cukup menekan dan mengganggu kita. Oleh karena itu, kita juga perlu berbicara pada orang lain yang dapat dipercaya seperti teman, keluarga, atau seorang konselor.
Itulah beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat Anda memiliki kenalan yang memiliki keinginan untuk melakukan suicide atau self injury. Segera dorong mereka untuk menghubungi profesional, salah satunya via aplikasi d’Fun Station yang dapat Anda unduh langsung di smartphone Anda.
Sumber:
Nolen, Susan & Hoeksema. (2013). Abnormal Psychology 6th Edition. USA: Mc Graw Hill Education.
Kring, A.M. & Johnson, S. L. (2012). Abnormal Psychology (12th Ed.). U.S.A: John Wiley & Sons, Inc.