Sudah nggak bisa dipungkiri lagi bahwa media sosial sudah menjadi bagian hidup dari keseharian manusia saat ini. Banyak kemudahan yang bisa didapatkan oleh kita dengan instan melalui gadget. Banyak pula beragam informasi yang bisa didapatkan secara cuma-cuma sampai ke ranah informasi yang bersifat pribadi. Hayo, apakah kamu pernah mendapati diri kamu telah menceritakan hal detail tentang kehidupanmu sampai ke masalah-masalah pribadi kepada orang asing yang baru dikenal? Atau mungkin kepada khalayak ramai di sosial media secara terang-terangan? Hmm..bisa jadi kamu telah oversharing loh!
Apa itu Oversharing?
Oversharing merupakan suatu kondisi dimana seseorang terlalu berlebihan dalam membagikan informasi pribadinya kepada publik, seperti di Instagram, Facebook, Tiktok, dll. Tentu dikatakan sebagai oversharing apabila kita nggak memiliki ikatan yang mendalam/ intim dengan seseorang yang menjadi penerima informasi dari apa yang kita bagikan.
Bahaya Oversharing di Media Sosial
“Jejak Digital Itu Kejam”, bisa dibilang nggak ada yang dibagikan melalui media sosial bersifat pribadi. Bahkan pesan "pribadi" pun bisa dengan mudah diteruskan, di-screenshot, diposting, dan dibagikan di tempat lain. Hal ini bisa saja menjadi celah bagi orang-orang yang nggak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan, seperti cyber bullying, hate speech, atau tindak kejahatan lainnya yang berisiko dilakukan secara langsung di dunia nyata.
Tips Menghindari Kebiasaan Oversharing di Media Sosial
1. Terapkan Batasan yang Jelas Antara Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan
Kamu bisa memberi batasan dengan cara memisahkan akun harian (pribadi) dengan akun profesional (pekerjaan). Sehingga nantinya kamu hanya membagikan hal-hal yang memang relevan sesuai dengan akun tersebut.
2. Hormati Batasan Orang Lain
Hargai mereka dengan cara nggak sembarangan memposting foto/ video orang lain tanpa izin. Jika seseorang nggak mau fotonya diambil, videonya direkam, atau akun media sosialnya di-tag, hormati keinginannya. Ingat, perlakukan orang lain di media sosial sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
3. Memposting Dalam Keadaan Sadar
Maksudnya, jangan menggunakan media sosial saat kamu merasa emosional. Terutama jika kamu merasakan emosi yang kuat seperti sakit hati, marah, atau gembira. Berikan dirimu waktu untuk memproses perasaanmu sebelum memposting. Tanyakan pada dirimu sendiri : Berapa banyak orang yang akan melihat postingan ini? Apakah ada yang akan terluka? Apakah ada yang mendapat manfaat? Asumsikan apa yang kamu bagikan dapat dilihat oleh teman, musuh, kolega, bos, dan 5.000 orang lainnya. Hentikan jika kamu nggak ingin salah satu dari mereka melihat apa yang kamu pikirkan tentang postinganmu.
4. Jika Terlanjur Overshare, Cobalah untuk Menghapus Konten Tersebut
Berbagi berlebihan dan posting yang nggak disengaja sedikitnya jarang terjadi. Tapi jika kamu telah memposting konten yang nggak diinginkan, segera hapus. Jika kamu mengkhawatirkan informasi tentang dirimu di media sosial orang lain, sampaikan kekhawatiran kamu dan minta orang yang memposting untuk menghapusnya.
Nah, itulah penjelasan mengenai oversharing dan tips bagaimana mengatasi kebiasaan oversharing. Memendam semuanya sendirian sangat nggak disarankan, tapi oversharing tentu bukan jadi pilihan. Berbagi kegelisahan dengan psikolog bisa menjadi pilihan tepat, aman, dan nyaman bagi kamu yang sedang lelah dengan kehidupan. Yuk coba sharing dengan psikolog profesional d’Fun Station sekarang!
Referensi :
konsultasi Onsite
Telepon : 0859-5600-0087
Ruko Istana Pasteur Regency Blok CRA 51 Pasteur, Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40175