illustrasiYang Perlu Kamu Ketahui Tentang Luka Batin!
Oleh Febriani Sabatini S A, S.Psi., M.Psi., Psikolog Klinis | Senin, 08 Mei 2023 15:37 WIB | 217 Views
Disunting Oleh : Rani Maharani
Luka bukan hanya luka fisik saja. Sering kita mendengar tentang luka batin yang tidak tampak jelas wujudnya. Seperti luka fisik, luka batin juga membutuhkan perawatan dan penyembuhan. Dibutuhkan energi, waktu, biaya, dan komitmen untuk sembuh dari luka batin yang mungkin telah kita rasakan sejak lama. Tujuannya adalah agar batin kita menjadi tenang, hubungan dengan orang lain tetap sehat, dan generasi penerus kita tidak hidup dalam bayang-bayang luka batin masa lalu.
Luka batin perlu: disadari – diidentifikasi – diberi nama/ label
Dalam dunia psikologi, ada 3 istilah yang dekat dengan luka batin:
- Trauma: reaksi emosional yang kuat akibat pengalaman peristiwa traumatis, seperti kekerasan, kematian, atau bencana. Setelah mengalami trauma, seseorang dapat mengalami re-experiencing (kilas balik peristiwa traumatik), hyperarousal (selalu waspada terhadap hal yang berkaitan, termasuk mudah tersinggung, marah, sulit mengontrol emosi), avoidance (berusaha menghindari berbagai hal yang mengingatkan pada peristiwa traumatik baik tempat, orang atau situasi),
- Primal wounds: luka emosional yang dipendam dan berasal dari masa kecil, yang membuat individu tidak lagi terhubung dengan dirinya sendiri dan merasakan perasaan seperti tidak dicintai, tidak pantas, atau menjadi beban bagi orang lain, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
- Unfinished business: ketidakpahaman diri secara menyeluruh yang menghambat kebahagiaan dan kesejahteraan seseorang dalam hubungannya dengan significant others (keluarga, orang tua, dll).
Dampak dari luka batin adalah muncul keyakinan diri yang negatif (negative core belief), bagaimana kita meyakini sesuatu pada diri kita yang seringkali salah. Keyakinan tersebut tertanam kuat di pikiran kita dan menjadi pikiran otomatis yang muncul dalam kondisi sehari-hari.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengidentifikasi luka batin:
1. Sadari pola yang sering berulang dalam dirimu
Luangkan waktu untuk merenungkan pola-pola berulang dalam dirimu dan catat pengalamannya. Ini akan membantu mengidentifikasi masalah yang ada dalam dirimu, seperti pola terjebak dalam hubungan yang abusive, pertemanan yang membosankan, atau kecenderungan berpindah-pindah sekolah atau pekerjaan.
2. Sadari kalimat apa yang kamu gunakan saat marah
Kata-kata yang sering digunakan saat marah bisa menjadi petunjuk tentang luka batin yang terpendam, seperti penggunaan kata "capek" yang mungkin mencerminkan kekecewaan dan kebiasaan buruk yang sulit diubah.
3. Sadari kata-kata yang sering digunakan saat mengeluh
Kata-kata dalam keluhan dapat menggambarkan beban yang dirasakan. Seperti perasaan harus bertanggung jawab atas segala hal. Penting untuk menyelidiki sumber perasaan tersebut, apakah berasal dari pengalaman yang membuat merasa segala hal adalah tanggung jawabmu atau kelalaian diri yang perlu diperbaiki dengan bertanggung jawab.
4. Mencoba mengakui orang yang paling kamu benci atau yang paling membuat sakit hati
Siapa, lalu hal apa yang membuat membuat membencinya, dan bagaimana dampaknya sampai saat ini. Hal ini berguna untuk mengetahui rasa apa yang muncul, perilakunya, dan apa yang sesungguhnya membuat kita terluka.
Itulah penjelasan singkat mengenai luka batin. Waktu saja tidak cukup untuk menyembuhkan. Untuk pulih, dibutuhkan peran aktif kita dalam menyadari dan menyembuhkan luka batin dalam diri. Jika terlalu berat untuk dilakukan sendiri, kamu bisa meminta bantuan psikolog profesional di d’Fun Station. Yuk, segera pulih dan tuntaskan!
Sumber:
- Machdy, Regis. 2020. Yang Belum Usai. Jakarta: Kompas Gramedia.
- Narvaez, Darcia. 2017. The Primal Wound: Do You Have One?. (https://www.psychologytoday.com/us/blog/moral-landscapes/201711/the-primal-wound-do-you-have-one
konsultasi Onsite
Telepon : 0859-5600-0087
Ruko Istana Pasteur Regency Blok CRA 51 Pasteur, Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40175
Berikan Komentar Via Facebook