
image : Illustration by google
Phubbing "Fenomena Sosial yang Merusak Hubungan"
Oleh Rizka Eka Ananda Putri, S.Psi., M.Psi.,Psikolog | Kamis, 25 April 2024 09:13 WIB | 292 Views
Disunting Oleh : Rani Maharani
Pada saat ini banyak sekali kita temukan orang-orang yang sibuk dengan ponselnya ketika sedang berkumpul dengan temannya hingga tidak memedulikan temannya yang sedang berbicara. Perilaku ini biasa disebut Phubbing. Phubbing adalah kebiasaan mengabaikan atau mengucilkan orang lain untuk memusatkan perhatian seseorang pada ponselnya. Adiksi internet memungkinkan munculnya perilaku phubbing. Individu seringkali secara tidak sadar melakukan phubbing dan menganggapnya hal yang wajar. Perilaku ini terkadang tidak disadari, padahal perilaku phubbing dianggap tidak sopan dan juga dapat memperburuk relasi anda dengan orang lain, yaitu relasi dengan sahabat, pasangan, rekan kerja, serta dapat memperburuk relasi orang tua dan anak.
Dampak phubbing pada Hubungan
Perilaku phubbing dapat berdampak pada kualitas hubungan kita dengan seseorang, berikut adalah dampak dari phubbing:
- Adanya perasaan tersisih: Seseorang mungkin mulai merasa tersisih jika rekannya terus-menerus tertawa atau cekikikan di ponselnya selama percakapan. Ini juga memberi kesan bahwa mereka tidak peduli dengan percakapan rekannya tersebut. Hal ini dapat ini dapat meningkatkan kesepian, kecemasan dan depresi pada, serta menurunkan kesejahteraan mereka, bahkan mengancam harga diri mereka
- Dapat menyebabkan kebencian dan frustasi: Jika seseorang sering merasa diabaikan saat berbicara atau bergaul dengan seorang yang suka phubbing. Terkadang pembicaraan merika menjadi sering terhenti atau terpotong. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kesal terhadap orang tersebut dan bisa membuat frustasi, sehingga dapat menyebabkan keretakan hubungan dengan orang lain.
- Mengurangi kepuasan hubungan: Ketika seseorang merasa diabaikan, hal itu dapat memengaruhi tingkat kepuasan yang mereka miliki tentang hubungan tersebut.
- Mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalin kedekatan dengan orang lain: Kontak mata penting saat berinteraksi dengan orang lain, karena hal ini menumbuhkan hubungan timbal balik antara satu sama lain. Kurangnya kontak mata akan mengakibatkan mereka merasa tidak diperdulikan atau dikucilkan, yang mengakibatkan berkurangnya keintiman, berkurangnya kepuasan terhadap hubungannya dengan orang lain, dan berkurangnya kepuasan hidup.
Jadi, mulai sekarang lebih baik kita fokus pada siapa kita berinteraksi daripada fokus terus menerus pada ponsel kita. Sebaiknya kita simpan ponsel ketika sedang berinteraksi dengan orang lain dan membatasi penggunaan ponsel sebelum menjadi kecanduan. Yuk belajar untuk menghargai orang lain.
Bagi kamu yang ingin konsultasi dengan psikolog profesional untuk meningkatkan kualitas hubunganmu. Kamu bisa konsultasi dengan psikolog di Pusat Pelayanan Psikologi Klinis d’Fun Station. Konsultasi mulai hanya 120RB, klik disini ya.
Referensi: