Selama 3-4 bulan ke belakang saat menghadapi pandemi, kita telah banyak melakukan adaptasi kegiatan mulai dari beraktivitas, bersekolah, mengisi waktu luang, hingga bekerja. Sebagai pekerja yang selama beberapa bulan terakhir berusaha untuk beradaptasi dengan WFH (working from home), sekarang mau tak mau perlu menyesuaikan diri kembali untuk datang dan bekerja di kantor seperti biasa dengan kondisi pandemi yang belum sepenuhnya usai. Kembali bekerja seperti biasa setelah melewati beberapa bulan PSBB dapat menimbulkan berbagai macam emosi, seperti perasaan tidak percaya, takut, marah, hingga cemas, terlebih lagi karena sebenarnya pada era new normal ini ancaman Covid-19 belum benar-benar hilang.
Sebagian kelompok pekerja merasa bersyukur bisa kembali ke kantor, di mana sebagian lainnya merasa ragu bercampur takut untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala. Motivasi yang menurun, lingkungan pekerjaan yang baru, bahkan kekhawatiran melalui ketidakpastian situasi new normal seperti ini bisa jadi mempengaruhi kualitas, produktifitas, dan semangat dalam bekerja. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk memupuk kembali semangat kerja baru di era new normal?
Pastikan protokol kesehatan terjaga
Konsep K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) menjadi sebuah catatan penting yang perlu dijaga baik oleh setiap pekerja maupun perusahaan pemberi kerja. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan memperhatikan sanitasi menjadi sebuah kebiasaan baru yang perlu diterapkan sehingga tercipta rasa aman dalam bekerja. Perlu diperhatikan bahwa kebiasaan ini bukan sekedar menjadi sebuah keharusan melainkan sebuah kebutuhan pokok baru untuk menjaga diri kita agar tetap aman dan terlindungi saat beraktivitas. Tentu dengan adanya rasa aman dalam bekerja akan sangat mempengaruhi kenyamanan, efisiensi, dan produktifitas kerja.
Mempelajari strategi mengelola stres
Baik pekerja maupun atasan perlu mengenali dan memahami kondisi emosi diri dan karyawannya ketika sedang merasakan emosi negatif, seperti takut, sedih, marah, kesal, kecewa, dan sebagainya. Kita perlu mengenali tanda-tanda stres di tempat kerja seperti sulit berkonsentrasi, mudah lelah, bahkan merasa burn out. Berikan waktu untuk jeda dengan cara melakukan relaksasi nafas atau mindful breathing, olahraga rutin, yoga, meditasi, menjaga asupan gizi makanan, dan sebagainya. Anda juga bisa mencoba menyalurkan emosi, perasaan, dan pikiran negatif yang mengganggu dengan menuangkannya ke dalam tulisan atau biasa dikenal dengan sebutan expressive writing. Penelitian terkini menyebutkan bahwa expressive writing dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
Saling mendukung dan membangun hubungan yang hangat
Tetaplah terhubung dengan orang-orang terdekat yang dapat dipercaya untuk terbuka akan kondisi perasaan dan diri Anda. Ciptakan suasana kerja bersama rekan-rekan di kantor semenyenangkan mungkin dan tetap cair agar dapat mengurangi ketegangan serta memupuk semangat. Pimpinan di perusahaan dapat memberikan dukungan moril bagi para karyawannya sehingga dapat memperkuat semangat dan perkembangan tim menjadi lebih produktif. Sesama karyawan dapat saling memperhatikan kondisi psikologis rekan kerjanya serta menunjukkan perilaku empati sebagai bentuk memberikan dukungan di lingkungan pekerjaan.
Nah, apakah sekarang Anda sudah memiliki gambaran tentang bagaimana menumbuhkan semangat kerja baru di era New Normal? Kalau masih kebingungan, jangan ragu untuk segera download aplikasi d’Funstation dan konsultasikan langsung dengan ahlinya di aplikasi tersebut.
Sumber:
West, Robert., Michie, Susan., Rubin, G James., Amlot, Richard. (2020).
Applying principles of behaviour change to SARS-Cov-2 transmission. Nature Human Behavior: Springer Nature.
Andoh, Efua. (2020).
How psychologist are helping America cope with the new normal. American Psychological Association. [online]
https://www.apa.org/topics/covid-19/helping-america
Joseph van Agteren, Matthew Iasiello & Laura Lo. (2018).
Improving the wellbeing and resilience of health services staff via psychological skills training” in BMC Research Notes 11, Article number 924 [online]
https://bmcresnotes.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13104-018-4034-x