BLOG
DAN
ARTIKEL

MALE BRAIN VS FEMALE BRAIN
image : Illustration by google
MALE BRAIN VS FEMALE BRAIN
Oleh Febriani Sabatini S A, S.Psi., M.Psi., Psikolog | Jum'at, 28 Juli 2023 11:36 WIB | 743 Views
Disunting Oleh : Rani Maharani

Sejak lahir, otak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan loh. Otak adalah organ yang mendorong impuls, nilai, dan keberadaan sejati seseorang. Mari kita bedah isi otak laki-laki dan perempuan yang belum banyak orang tahu dari kacamata masing-masing gender agar kita bisa mulai memahami biologi unik mereka dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kehidupan mereka.

LAKI-LAKI PEREMPUAN
Sel laki-laki memiliki kromosom Y yang membuatnya menjadi laki-laki. Sel perempuan hanya memiliki kromosom X yang membuatnya menjadi perempuan.
Di dalam otak laki-laki terdapat follicle stimulating hormone, luteinizing hormone, dan hormon testosteron yang mempengaruhi perilaku khas laki-laki yang bersifat maskulin. Di dalam otak perempuan terdapat hormon estrogen, progesteron, dan oksitosin yang mempengaruhi perilaku khas perempuan yang bersifat feminin.
Testosteron merangsang organ reproduksi dan otot anak laki-laki untuk tumbuh besar, meningkatkan keterampilan motorik, dan mempersiapkan diri untuk permainan kasar. Estrogen mendorong perkembangan indung telur, memperkuat dorongan untuk membentuk ikatan sosial yang didasarkan pada komunikasi dan kompromi.
Laki-laki memiliki pusat otak lebih besar untuk pusat seksual, serta tindakan yang memerlukan otot dan agresi. Perempuan memiliki pusat otak lebih besar untuk komunikasi dan area-area yang memproses emosi.
Laki-laki menggunakan sekitar 7000 kata per hari. Perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari.
Sepanjang 3 bulan pertama kehidupan, keterampilan menatap wajah pada bayi laki-laki tidak meningkat sama sekali. Sirkuit visual laki-laki lebih diprogram untuk bergerak, menggerakkan benda, dan mengeksplorasi benda-benda bergerak. Sepanjang 3 bulan pertama kehidupan, keterampilan bayi perempuan untuk menatap wajah dan berkontak mata meningkat lebih dari 400 kali. Artinya, sejak lahir, bayi perempuan sudah berminat pada ekspresi emosi berdasarkan tatapan, sentuhan, dan reaksi dari orang yang melakukan kontak dengan mereka.
Anak laki-laki lebih tertarik melakukan permainan kompetitif, tentang status/peringkat sosial, kekuasaan, pertahanan wilayah, dan kekuatan fisik. Anak perempuan lebih tertarik melakukan permainan kerja sama tentang hubungan/ interaksi, pengasuhan, dan perawatan.
Perubahan hormon pada remaja laki-laki mempersiapkan perilaku agresif dan defensif. Perubahan hormon pada remaja perempuan mempersiapkan untuk hubungan emosional dan membentuk hubungan.
Otak remaja laki-laki dipenuhi fantasi seksual, bagian tubuh seorang gadis, dan kebutuhan untuk masturbasi karena tingkat testosteronnya meningkat 20x lipat. Otak remaja perempuan lebih bereaksi terhadap stres dalam hubungan dengan teman sebaya, lebih banyak bicara, lebih mencemaskan penampilan, lebih banyak menunjukkan emosi berlebihan karena lonjakan estrogen.
Hormon oksitosin yang dilepaskan ke hipotalamus laki-laki setelah berhubungan seksual, memicu pusat tidur di otak sehingga membuat laki-laki lelah serta tertidur lelap. Hormon oksitosin dan dopamin yang dilepaskan oleh perempuan justru membuat mereka memiliki kebutuhan untuk berpelukan dan berbicara.
Laki-laki mencapai orgasme lebih cepat dibanding perempuan. Perempuan rata-rata membutuhkan waktu 3-10 kali lebih lama dibanding laki-laki untuk mencapai orgasme.
Sirkuit cinta dan seks pada laki-laki mendapat dorongan luar biasa ketika tingkat stres sedang tinggi. Perempuan tidak mungkin marah pada pasangannya dan ingin berhubungan seksual dengan pasangannya dalam waktu yang bersamaan.
Peningkatan hormon prolaktin dan penurunan hormon testoteron yang mempersiapkan otak untuk membentuk ikatan emosional/pengasuhan sebagai calon ayah. Di akhir kehamilan, kadar hormon stres meningkat dan membuat otak keibuan muncul yang disertai dengan naluri agresif dan protektif (kewaspadaan) akan keselamatan bayinya.
Laki-laki lebih mudah lupa akan peristiwa emosional karena lebih rasional. Perempuan memiliki ingatan lebih baik untuk setiap detail pengalaman emosi. Hal ini karena amigdala dalam dirinya lebih mudah diaktifkan oleh nuansa emosi.
Laki-laki yang mengalami andropause (penurunan produksi testosteron) tetap memproduksi sperma sehingga bisa dikatakan tetap subur seumur hidupnya. Perempuan yang mengalami menopause (berhentinya siklus menstruasi) akan kehilangan kemampuan bereproduksi.

Nah, itulah ulasan tentang perbedaan dan keunikan otak laki-laki dan perempuan yang sangat menarik dan bermanfaat untuk dipelajari lebih dalam. Jika kamu merasa ada hal-hal yang cukup mengganggu keseharian karena terjadinya berbagai perubahan fisik, emosional, maupun psikologis tertentu dalam masa penyesuaian usia, jangan ragu untuk konsultasikan hal ini kepada profesional dan kenali keunikan dirimu lebih dalam. Buat janji dengan mudah disini.

Sumber Referensi:
Brizendine, Louann. (2006). Female Brain. Jakarta: Phoenix Publishing Project.
Brizendine, Louann. (2010). Male Brain. Jakarta: Phoenix Publishing Project.

Tags
#psikologI #otak manusia #pria #wanita #male brain #female brain
Bagikan Artikel
Komentar popoler
Belum ada komentar
Artikel Populer
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
Sikap yang Harus Dikembangkan pada Remaja
54.251 Views

MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
MANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
36.893 Views

Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
Pembelajaran Pengembangan Fisik Motorik Anak (Bag. 1)
30.283 Views

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
Pentingnya Kelekatan (Attachment) Antara Anak & Orang Tua
24.550 Views

Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
Dampak Positif Media Sosial pada Anak dan Remaja
17.151 Views

6 Emosi Dasar Manusia
6 Emosi Dasar Manusia
16.863 Views

Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
Orang Tua Sebaiknya Baca Kisah tentang Ungkapan Jujur Seorang Anak ini. Kisah yang Bisa Menjadi Renungan Kita dalam Mendidik Anak
16.087 Views

Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
Seperti Apa Feminisme di Zaman Sekarang?
15.963 Views

Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
14.936 Views

Mengenal Duka dan Kehilangan Dalam Hidup
Mengenal Duka dan Kehilangan Dalam Hidup
14.828 Views