illustrasiMANFAAT MENANYAKAN KABAR DAN VALIDASI EMOSI ANAK DI SETIAP HARINYA
Oleh Natasha Ghaida Husna, S. Psi., M. Psi., Psikolog | Senin, 08 Mei 2023 14:49 WIB | 34.407 Views
Disunting Oleh : Rani Maharani
Halo parents, sudah rutin kah untuk menanyakan kabar anak di setiap harinya? Tentunya pasti beberapa dari parents sudah sering melakukannya. Misalnya saat anak pulang sekolah, parents bertanya “Gimana tadi kegiatanmu di sekolah?”. Nah, biasanya respon anak bermacam-macam, ada anak yang dengan semangat terus bercerita, ada juga yang berkata “ya gitu ajah” ataupun “lupa”.
Dalam menanyakan kabar, seringkali kita hanya menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan anak. Namun lupa menanyakan bagaimana perasaannya. Menanyakan perasaan itu sangat penting. Karena selama diluar rumah, anak pasti merasakan berbagai macam emosi. Terkadang mungkin ada emosi-emosi yang kurang nyaman yang dirasakan anak, namun tidak ia keluarkan atau olah. Inilah yang berpengaruh membuat anak menjadi cenderung tidak mengenal emosinya, cenderung memendam, sulit mengekspresikan perasaan, dan bisa juga menyebabkan anak stress. Sampai disini kita tahu ya pentingnya menanyakan kabar dan memvalidasi emosi anak.
Manfaat dari memvalidasi emosi anak:
- Anak merasa didengarkan dan dipahami.
- Anak jadi belajar mengenal emosinya dan dapat mengekspresikan emosinya.
- Membangun kedekatan anak dengan parents.
- Mengajarkan anak untuk meregulasi emosinya.
Cara memvalidasi emosi anak:
- Duduk berhadapan dengan anak sambil menenangkan diri, dengarkan anak tanpa ada judgement atau melabeli anak. Bahkan jika anak merasakan emosi yang kurang nyaman, parents jangan ikut mengekspresikan emosi yang kuat itu seperti malah ikut marah. Izinkan anak untuk mengekspresikan perasaannya.
- Katakan pada anak bahwa kita mendengarkannya. Jika anak merasakan emosi yang kurang nyaman, parents tidak perlu mengalihkan emosi yang dirasakan agar anak merasa bahagia kembali. Merasakan emosi yang kurang nyaman adalah hal yang wajar, setiap emosi yang dirasakan adalah valid, tidak perlu ditolak atau dialihkan.
- Kenali perasaan yang dirasakan anak; Seperti “Adek merasa sedih/ marah ya, harus berhenti bermain”.
- Akui perasaan anak; Seperti “Ibu/ Bapak mengerti kamu masih asik, tetapi harus berhenti ya”
- Temani anak sampai merasa tenang, dan tawarkan apakah anak mau dipeluk atau hanya ditemani saja sampai ia merasa nyaman dan tenang.
- Bicarakan tentang emosi yang dirasakan setelah anak tenang. Dengarkan pandangan anak dan berikan masukan jika diperlukan.
Nah, itulah pentingnya memvalidasi emosi anak. Ketika memvalidasi emosi, bukan berarti parents mengatakan setuju atau menyukai perilaku anak, melainkan mengerti dan memahami apa yang anak rasakan. Dalam proses ini tidak mudah, namun pasti bisa. Semangat berlatih dan membersamai anak-anak kita ya, parents. Jika membutuhkan diskusi lebih lanjut terkait validasi emosi anak, parents bisa berkonsultasi dengan psikolog klinis anak
d’Fun Station. Buat janji sekarang!
Referensi :
https://www.seattlechildrens.org/pdf/pe1547.pdf
https://www.researchgate.net/publication/250150775_Validating_Young_Children's_Feelings_a_Experiences_of_Fear
konsultasi Onsite
Telepon : 0859-5600-0087
Ruko Istana Pasteur Regency Blok CRA 51 Pasteur, Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40175
Berikan Komentar Via Facebook