image : Illustration by google
Pentingnya Kematangan Anak untuk Masuk Sekolah Dasar
Oleh Sovia Eprinita, M. Psi., | Senin, 06 Januari 2020 02:46 WIB | 11.075 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Halo Moms dan Dads, liburan tidak terasa sudah berakhir dan anak-anak akan kembali masuk ke sekolahnya. Sebagian anak juga sebentar lagi akan masuk ke sekolah dasar. Sistem pembelajaran di sekolah dasar berbeda dengan PAUD, sehingga anak diharapkan sudah matang secara aspek psikologis agar mampu mengikuti pembelajaran di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu, artikel kali ini kita akan membahas mengenai aspek-aspek psikologis yang diharapkan dimiliki oleh anak untuk masuk ke sekolah dasar. Apa saja ya kira-kira? Yuk kita simak!
Kematangan anak menjadi patokan apakah anak siap untuk masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar. Kematangan anak tersebut meliputi aspek-aspek kesiapan motorik, sosial, emosi, dan kognitif. Anak dikatakan siap sekolah bila secara motorik halus mampu mengontrol otot-ototnya, sehingga dapat menulis, menggambar, mengerjakan keterampilan tangan seperti menempelkan gambar, menggunting, dan lain sebagainya. Selain itu kesiapan motorik kasar juga dapat dilihat dari apakah anak sudah mampu duduk diam dan tertib dalam waktu yang cukup lama. Kematangan secara motorik akan membantu anak untuk mengendalikan perilaku dan memfokuskan kegiatan pada satu tugas hingga selesai.
Kematangan secara kognitif tidak hanya sebatas tingkat kecerdasan. Namun juga dengan memperhatikan kematangan aspek-aspek kognitif lain seperti ketajaman pengamatan dan kemampuan menentukan persamaan-perbedaan. Selain itu anak sudah harus mampu memahami penjelasan guru, dapat menjawab pertanyaan guru dengan kata-kata yang dapat dimengerti, mampu mengenal konsep sederhana, serta dapat memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Secara emosional, anak harus cukup mandiri lepas dari bantuan dan bimbingan orang dewasa, tidak mengalami kesulitan untuk berpisah dengan orang tua dalam waktu tertentu, dapat menerima dan mengerti setiap tuntutan di sekolah, sudah dapat menerima kehadiran otoritas lain (seperti ibu dan bapak guru), serta dapat mengontrol emosinya seperti marah, takut, dan iri. Selain itu, anak harus sudah dapat bekerjasama, saling menolong, menunggu giliran untuk suatu tugas, dan sebagainya.
Secara sosial, anak mulai memperluas lingkup sosial baik dengan teman sebaya maupun guru. Dengan kata lain, anak mampu membangun interaksi dengan memberi respon pada kehadiran orang lain dan mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Lebih lanjut lagi dapat memungkinkan anak untuk menjadi individu yang berani tampil dan asertif menyampaikan pendapat.
Jika seorang anak sudah matang pada aspek-aspek psikologis (motorik, sosial, emosi, dan kognitif) maka memungkinkan anak untuk memenuhi tuntutan dan menjalani kurikulum yang telah ditentukan sehingga anak siap mengikuti pembelajaran di kelas satu sekolah dasar.
Kalau Moms dan Dads masih mengalami kebingungan dengan aspek-aspek psikologis anak sebelum masuk sekolah dasar, parents bisa datang langsung ke d’Fun Station untuk berkonsultasi dengan ahli yang ada disana.
Daftar Rujukan
Andia Kusuma Damayanti, Rachmawati. 2016. Kesiapan Anak Masuk Sekolah Ditinjau dari Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar. Psikovidya Vol. 20 No.1 April 2016.
Dewi Sartika, Lilim Halimah, Nurul Annisa. 2011. Studi Eksplorasi Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Ditinjau Dari Hasil Tes NST di Paud Cihanjuang dan Paud Cikutra Indah Bandung. Prosiding SnaPP2011 : Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, ISSN 2089 – 3590.
Endang Supartini. 2006. Pengukuran Kesiapan Sekolah. Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 2 No. 2, Nop 2006.