image : Illustration by google
Tren Curhat Di Media Sosial Bagi Remaja
Oleh Sovia Eprinita, M. Psi., | Kamis, 23 Januari 2020 14:46 WIB | 2.881 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Teknologi yang berkembang pesat membuat handphone menjadi salah satu kebutuhan utama bagi remaja. Penggunaan media sosial merupakan aktivitas umum yang sering dijumpai pada remaja, sehingga tidak aneh remaja mudah mengutarakan curahan hatinya melalui media sosial.
Teknologi yang berkembang pesat membuat handphone menjadi salah satu kebutuhan utama bagi remaja. Penggunaan media sosial merupakan aktivitas umum yang sering dijumpai pada remaja, sehingga tidak aneh remaja mudah mengutarakan curahan hatinya melalui media sosial.
Hal ini terjadi karena remaja memiliki ciri khas yang membedakan dengan periode usia lain, yaitu sebagai berikut:
- Adanya perubahan hormonal membuat remaja mengalami fluktuasi emosi dari tinggi ke rendah sehingga cenderung sangat moody.
Perubahan hormonal yang terjadi membuat remaja cenderung lebih sensitif dan sangat moody. Akses media sosial yang mudah dan dalam genggaman tangan memudahkan remaja untuk meluapkan segala emosi dan curahan hatinya melalui media sosial.
- Menjadi populer adalah motivator yang kuat.
Menjadi populer merupakan hal yang penting bagi remaja, karena dengan populer menunjukkan bahwa kehadirannya diakui oleh teman-temanya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meniru selebritas atau idola, termasuk ketika selebritas atau idola mereka mem-posting emosinya di media sosial sehingga mendapat simpati dan menarik orang agar melihat media sosialnya.
- Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan.
Remaja cenderung menyikapi suatu permasalahan dari sudut pandang dirinya sendiri. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memperlihatkan identitas diri kepada orang-orang di sekitarnya, seperti siapa dirinya dan nilai-nilai apa saja yang mereka pegang. Salah satu caranya adalah dengan mencurahkan hal tersebut melalui media sosial
- Peran teman sebaya menjadi hal yang paling penting.
Pada periode remaja, penerimaan dari teman sebaya menjadi hal yang penting sehingga mereka cenderung lebih menerima dan mengutamakan teman dibandingkan orangtua. Hal ini membuat mereka mudah meniru bila temannya mencurahkan segala hal di media sosial.
- Masa remaja sebagai periode pelatihan.
Pada masa ini mereka bukan berada di masa anak-anak lagi namun belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Dengan berada di periode peralihan, status yang tidak jelas membuat remaja mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai, serta sifat yang paling sesuai dengan dirinya termasuk menceritakan curahan hatinya melalui media sosial yang sebelumnya tidak mereka lakukan pada saat berada di periode anak.
Dengan munculnya tren untuk menceritakan curahan hati melalui media sosial, maka tidak menutup kemungkinan remaja mendapatkan dampak negatif dari hal tersebut. Oleh karena itu, di artikel selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut mengenai hal-hal yang harus dikembangkan pada diri remaja dalam menghadapi perkembangan teknologi yang terjadi. Jadi jangan sampai kelewatan ya parents!
Jika parents masih mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah buah hati yang sudah beranjak remaja, parents bisa datang langsung ke d’Fun Station untuk berkonsultasi langsung dengan para ahli yang ada di sana.
Daftar Rujukan
O’Keeffe, Gwenn Schurgin., Pearson, Kathleen Clarke. 2011. The Impact of Social Media on Children, Adolescents, and Families. Journal of the American Academy of Pediatrics 2011;127;800.
Papalia, D.E. 2004. Human Development 9th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Santrock, J. W. 2013. Life-span Development 14th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Steinberg, L. 1991. Infancy, Childhood and Adolescence: Development in Context. New York: McGraw-Hill College.