image : Illustration by google
Gangguan Kepribadian Ganda, Orang Berbeda Dalam Satu Tubuh
Oleh Hanifah, M.Psi., Psikolog | Senin, 07 September 2020 09:31 WIB | 2.572 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Istilah kepribadian ganda dalam psikologi dikenal sebagai dissociative identity disorder (DID) pada DSM-V, di mana sebelumnya disebut sebagai multiple personality disorder. Gangguan ini ditandai dengan adanya dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda, yang mana kepribadian yang berbeda tersebut dapat mengambil alih kontrol dari individu tersebut. Setiap kepribadian memiliki cara untuk berinteraksi dengan dunia dan memiliki andil dalam perilaku individu tersebut sehari-hari. Kepribadian yang muncul dan berbeda-beda ini bisa jadi sangat bertolak belakang dengan kepribadian lainnya. Hal ini nampak dari ekspresi wajah, cara bicara, respon fisiologis, gestur, juga perilaku. Bahkan usia dan gender dari kepribadian yang berbeda tersebut bisa beragam.
DID merupakan sebuah gangguan yang sangat langka dan salah satu gangguan yang paling kontroversial serta unik dalam dunia psikologi klinis dan psikiatri. Perlu melakukan serangkaian pemeriksaan komprehensif oleh profesional, yaitu psikolog atau psikiater, untuk dapat benar-benar melakukan diagnosa tersebut secara akurat. Orang yang memiliki gangguan ini seringkali adalah korban dari kekerasan seksual atau pernah mengalami trauma berat dalam hidupnya. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa DID muncul sebagai sebuah strategi coping terhadap trauma yang tidak bisa dihadapi. Ketidakmampuan mereka untuk menghindari hal tersebut membentuk alter-alter kepribadian baru untuk membantu mereka mampu menghadapi realita.
DID adalah salah satu gangguan yang termasuk dalam kategori gangguan disosiatif (dissociative disorder). Gangguan disosiatif ditandai dengan kesulitan mengintegrasikan memori, kesadaran, atau identitasnya. Gangguan disosiatif juga bisa membuat penderita mengalami amnesia serta kebingungan dengan identitas baru. Khususnya pada gangguan DID atau kepribadian ganda, lebih spesifik kepada munculnya beberapa identitas atau kepribadian yang bertolak belakang dengan kepribadian pertama orang tersebut.
Orang dengan DID pada umumnya mengalami beberapa periode amnesia yang sangat signifikan. Banyak temuan kasus orang dengan DID tidak menyadari apa yang mereka lakukan dalam jangka waktu tertentu, sementara itu kepribadian yang lainnya mengambil alih dirinya. Pada kasus DID, kepribadian pertama umumnya tidak menyadari apa yang kepribadian lainnya lakukan. Di sisi lain, kepribadian yang lainnya bisa saja menyadari apa yang kepribadian pertama lakukan. Kepribadian pertama atau yang sesungguhnya mengalami amnesia tentang kepribadian lain yang muncul, yang mana ia tidak menyadari akan munculnya ‘alter’ lain (Aldrige-Morris, 1989; dalam Oltmans, 2012).
Beberapa penelitian kasus terbaru juga mengklaim bahwa individu dengan DID bisa memiliki 100 alter kepribadian bahkan lebih (Oltmans, 2012), karenanya tidak heran bahwa klaim tersebut mengakibatkan perdebatan kontroversial mengenai diagnosis, bahkan di antara para ahli profesional sekalipun.
Gangguan DID sering sekali diangkat menjadi cerita populer, fiksi, dan non-fiksi. Salah satu kasus DID pertama yang populer adalah Three Faces of Eve yang merupakan adaptasi dari kasus Chris Sizemore yang mengalami multiple personality disorder berdasarkan catatan psikiaternya dan diangkat menjadi sebuah buku dan film pada tahun 1957. Pada kasus ini, ‘Eve’ teridentifikasi memiliki 3 kepribadian yang berbeda.
Cerita populer lainnya terkait dengan DID adalah Sybil yang diterbitkan dalam novel best-seller pada tahun 1973, yang mana cerita tersebut diklaim memiliki 16 kepribadian yang berbeda - keabsahan kasus tersebut pun sempat dipertanyakan (Rieber, 2006; dalam Oltmans, 2012). Beberapa tahun ke belakang, kisah DID pun sempat diangkat menjadi cerita dalam drama korea berjudul Kill Me, Heal Me.
Pada kesimpulannya, gangguan DID adalah sebuah gangguan yang sangat langka. DID jarang sekali didiagnosis terutama di luar Amerika Serikat dan Kanada. Sebagai contoh, hanya ada satu kasus DID yang dilaporkan di Inggris dalam 25 tahun terakhir (Casey, 2001; dalam Oltmans, 2012). Sangat diperlukan kehati-hatian dan serangkaian pemeriksaan komprehensif oleh profesional untuk melakukan diagnosa. Karenanya, hindari untuk melakukan self-diagnose, ya!
Kalau kamu merasa kenalanmu memiliki kepribadian ganda, kamu bisa coba konsultasikan tentang hal ini kepada ahli profesional via aplikasi d’ Fun Station yang bisa kamu download langsung di smartphonemu!
Referensi:
Oltmans, T.F & Emerly, R.E. (2012). Abnormal Psychology 7th edition. New York: Pearson.
Nolen-Hoeksema, Susan. (2011). Abnormal Psychology 5th edition. New York: Mc Graw Hill