Memaafkan sering kali diartikan sebagai sebuah keputusan untuk melepaskan perasaan marah dan dendam terhadap seseorang yang telah berbuat salah. Saat ini, Anda mungkin sudah bisa berbaik hati memaafkan orang lain yang berbuat salah pada diri Anda, namun sudah bisakah Anda memaafkan diri Anda sendiri?

Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan namun belajar dari kesalahan, melepaskan (let it go), melanjutkan (move on), serta memaafkan diri sendiri sangatlah penting untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan diri kita (Peterson dkk, 2017). Memaafkan diri sendiri ternyata memiliki banyak keuntungan lho! Yuk ketahui lebih lanjut mengenai keuntungan memaafkan diri sendiri (termasuk orang lain) sehingga hal ini dapat membantu Anda memaafkan kesalahan diri sendiri.

Menjaga Kesehatan Mental
Melepaskan masalah yang sudah terjadi dan memaafkan diri sendiri dapat membantu meningkatkan perasaan menjadi lebih sehat dan meningkatkan citra diri. Sudah banyak penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berupaya untuk memaafkan dirinya sendiri memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang rendah (Peterson dkk, 2017).

Menjaga Kesehatan Fisik
Memaafkan diri sendiri memiliki dampak positif terhadap kesehatan fisik juga lho. Memaafkan diri sendiri dikatakan dapat memperbaiki tingkat kolestrol, mengurangi nyeri tubuh dan tekanan darah, serta menurunkan resiko serangan jantung (Rasmussen dkk, 2019)

Hubungan yang Baik
Memiliki perilaku penyayang dan pemaaf terhadap diri sendiri merupakan komponen penting dalam menjalin hubungan yang baik. Kemampuan menjalin ikatan emosional yang erat dengan orang lain juga sangatlah penting, apalagi jika kita bisa memperbaiki hubungan yang sewaktu-waktu tidak berjalan dengan baik. Penelitian dari Pelucchi dkk (2014) menunjukkan bahwa pasangan yang melakukan self-forgiveness cenderung memiliki kepuasan yang lebih dalam hubungannya dan kurang memiliki pikiran negatif satu dengan yang lainnya.

Melatih Menghadapi Tantangan
Melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau kepercayaan dapat menimbulkan perasaan bersalah, penyesalan, hingga membenci diri sendiri. Kita bisa memaafkan diri sendiri dengan cara mengakui kesalahan diri dan mengakui bahwa diri kita perlu berubah. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, melainkan hal ini bisa menjadi sebuah proses yang menantang. Orang yang belum siap untuk berubah kemungkinan besar akan merasa sulit untuk memaafkan diri sendiri. Alih-alih menyadari diri sendiri untuk benar-benar berubah, mereka malah merasa sudah memaafkan diri sendiri padahal belum.

Memaafkan orang lain yang telah menyakiti diri kita bisa jadi merupakan hal yang tak mudah untuk dilakukan, begitupun dengan memaafkan diri sendiri. Memaafkan diri sendiri merupakan salah satu bentuk dari kebaikan pada diri sendiri yang sangat bermanfaat bagi kesehatan diri kita. Jika Anda memiliki kesulitan untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain, segera konsultasikan permasalahan ini kepada ahlinya melalui aplikasi D’Fun Station ya.

Referensi:
Pelucchi S, Paleari FG, Regalia C, Fincham FD. (2013) Self-forgiveness in romantic relationships: It matters to both of us. J Fam Psychol 27(4):541-549. doi:10.1037/a0032897
Peterson SJ, Van Tongeren DR, Womack SD, Hook JN, Davis DE, Griffin BJ. (2017). The benefits of self-forgiveness on mental health: Evidence from correlational and experimental research. J Posit Psychol; 12(2): 159-168. doi:10.1080/17439760.2016.1163407
Rasmussen KR, Stackhouse M, Boon SD, Comstock K, Ross R. (2019). Meta-analytic connections between forgiveness and health: The moderating effects of forgiveness-related distinctions. Psychol Health 34(5): 515-534. doi:10.1080/08870446.2018.1545906