image : Illustration by google
Apakah Emosi Itu?
Oleh Asmi Ayuni, S.Psi. | Selasa, 02 Februari 2021 14:42 WIB | 5.155 Views
Disunting Oleh : Brenda Carqua
Emosi biasanya dikaitkan dengan perasaan dramatis seperti amarah yang luar biasa atau perasaan senang yang menggebu-gebu. Emosi tak hanya berbicara soal perasaan tertentu saja. Emosi merupakan perasaan yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau interaksi yang dianggap penting olehnya. Emosi diwakili oleh perilaku yang mewakili (mengekspresikan) kenyamanan atau ketidaknyamanan dari keadaan atau interaksi yang sedang dialami.
Perasaan yang kita alami biasanya disebut sebagai emosi. Emosi ditunjukkan dalam hal yang spesifik seperti rasa senang, takut, marah, dan seterusnya, tergantung dari interaksi yang dialami. Contoh kaitan dari interaksi yang dialami misalnya apakah merupakan ancaman, frustasi, kejutan, atau hal yang menyenangkan. Emosi bisa juga merupakan sesuatu yang samar-samar, seperti perasaan tidak nyaman ketika berada pada situasi yang baru atau perasaan yang dimiliki seorang ibu ketika menggendong anaknya.
Klasifikasi Emosi
Banyak sekali berbagai macam bentuk emosi. Emosi biasanya diklasifikasikan dengan berbagai macam, tetapi pada dasarnya semua klasifikasi ini melihat emosi sebagai sesuatu yang positif atau negatif. Emosi positif contohnya rasa senang, cinta, dan antusias. Emosi negatif contohnya marah, cemas, rasa bersalah, dan rasa sedih.
Dari Mana Emosi Bisa Muncul?
Emosi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor khususnya faktor biologis dan faktor budaya. Secara biologis, dikatakan bahwa emosi datang dari ekspresi wajah manusia yang bersifat bawaan dan bukan hasil pembelajaran. Ekspresi bersifat universal dalam berbagai budaya di dunia dan merupakan hasil evolusi emosi pada binatang. Para psikolog masa kini percaya bahwa emosi, terutama ekspresi wajah dan emosi, memiliki dasar biologis yang kuat. Contohnya, seorang anak yang buta sejak lahir dan tidak pernah melihat senyuman atau ekspresi sedih di wajah orang lain tetap dapat tersenyum atau muram seperti anak-anak normal.
Faktor budaya dalam emosi menjelaskan tentang karakteristik manusia disetiap benua memiliki ciri khas tersendiri. Sebagai contoh, pada masyarakat dengan karakter budaya individualis seperti Amerika Utara, Eropa Barat, dan Australia menampilkan emosi mereka dengan lama dan intens. Sedangkan masyarakat Asia, cenderung menutup emosi mereka jika ada kehadiran orang lain di dekat mereka. Aturan mengenai kapan kita menampilkan emosi juga tergantung pada emosi apa yang ditampilkan. Di Asia biasanya orang-orang berfokus pada hubungan sosial. Emosi seperti simpati, hormat, dan malu lebih sering ditampilkan orang-orang Asia dibandingkan orang-orang negara Barat, namun emosi negatif yang bisa mengganggu komunikasi akan sangat jarang ditampilkan pada orang-orang budaya Asia.
Secara biologis, manusia menjadi makhluk yang emosional, tetapi keterikatan terhadap budaya tertentu dan juga hubungan dengan orang lain menyediakan pengalaman emosional yang bervariasi pada manusia. Emosi adalah warna dan musik kehidupan. Emosi pula yang mengikat manusia untuk hidup berdampingan.
Referensi:
Santrock, John W. (2007). Child Development, eleventh edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.